Penasaran dengan Pohon Keramat di Bali yang Jadi Lokasi Oknum Bule Berpose Bugil? Yuk Simak Profilnya

photo author
- Rabu, 12 April 2023 | 22:45 WIB
Penampakan pohon keramat yang jadi lokasi oknum bule berfoto tanpa busana (Foto: Gorajuara/Tangkap layar Instagram @otw_melali dan @otwmelalibali)
Penampakan pohon keramat yang jadi lokasi oknum bule berfoto tanpa busana (Foto: Gorajuara/Tangkap layar Instagram @otw_melali dan @otwmelalibali)

GORAJUARA - Baru-baru ini, masyarakat Bali kembali dibuat geram oleh aksi seorang oknum bule yang nekad berfoto bugil di sebuah pohon keramat di Bali.

Diketahui bahwa pohon ini dikeramatkan oleh masyarakat Bali karena usianya yang sudah sangat tua, yakni mencapai sekitar 700 tahun.

Lantas, bagaimana profil atau kisah lengkap pohon keramat yang ada di Bali tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: Niluh Djelantik Kecam Oknum Bule yang Berpose Bugil pada Pohon Keramat di Bali, Begini Katanya

Profil pohon keramat

Dilansir dari situs Kemenkeu oleh GORAJUARA, pohon keramat ini berlokasi di Banjar Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga yang berada di Kabupaten Tabanan, Bali.

Adapun nama pohon keramat raksasa itu dikenal dengan sebutan Pohon Kayu Putih. Meskipun demikian, belum diketahui secara pasti nama dari pohon tersebut.

Disebut Pohon Kayu Putih lantaran batang pohonnya berwarna putih. Sementara ada juga orang yang menyebutnya dengan pohon beringin hingga pohon Bayan.

Baca Juga: Serangkaian Paus Terdampar yang Tidak Biasa Menimbulkan Kekhawatiran di Bali

Pohon Kayu Putih ini memiliki ketinggian sekitar 50 meter dan diameter batang sekitar 6 meter, di mana ukuran itu bisa saja bertambah di masa mendatang.

Pada bagian bawah batang pohon memiliki bentuk yang unik lantaran akar-akarnya membentuk pola batang yang cantik.

Pohon keramat ini tumbuh di belakang tempat suci yang bernama Pura Babakan yang dibangun pada jaman Raja Perean. Diyakini bila pohon itu sudah ada sebelum Pura Babakan dibangun.

Dianggap memiliki keistimewaan dan memancarkan aura magis, pohon keramat di area Pura Babakan itu sangat dijaga keberadaannya.

Dalam hal ini, warga melakukan upacara rutin setiap 210 hari sekali dengan menaruh sesaji sebagai tanda terima kasih dan syukur karena sudah bermanfaat bagi warga Desa Tua.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Fariz Kurniawan

Sumber: Kemenkeu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini