Hari Raya Nyepi: Bertugas Layaknya Polisi , Berikut Fakta Unik dan Menarik Pecalang di Bali

- Minggu, 19 Maret 2023 | 09:28 WIB
Hari Raya Nyepi, Umat Hindu Kota Bandung Khusyuk Jalankan Ibadah (Gorajuara.com/Humas Pemkot Bandung)
Hari Raya Nyepi, Umat Hindu Kota Bandung Khusyuk Jalankan Ibadah (Gorajuara.com/Humas Pemkot Bandung)

GORAJUARA - Hari Raya Nyepi tinggal menghitung hari, upacara sakral tersebut akan menjadi kesibukan tersendiri bagi umat Hindu, terutama yang berada di daerah Bali. Tim keamanan yang sering disebut Pecalang juga masuk dalam jajaran orang yang akan sibuk pada Nyepi mendatang.

Nama Pecalang sudah memang tidak asing lagi, warga lokal hingga orang luar negeri sebagian besar sudah mengetahuinya. Bertugas sebagai keamanan yang menjaga proses kegiatan Nyepi.

Mereka bertindak seperti polisi yang bisa menegur bahkan memberikan sanksi tegas kepada masyarakat yang mengganggu atau melanggar berjalannya Nyepi. Selain bertugas saat Nyepi, ternyata Pecalang juga berperan dalam berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat umum di Bali.

Baca Juga: Kalian Harus Tahu!! 3 Hal yang Harus Dihindari saat Nyepi, Pecalang Siap Berpatroli di Bali

Dilansir Gorajuara.com dari kanal Youtube  JB STORY ada beberapa fakta unik dari Pecalang yang bisa diketahui. Berikut fakta-faktanya;

Pertama, filosofi Pecalang. Nama itu sendiri diambil dari kata celang yang berarti waspada. Peranan Pecalang sudah ada sejak dahulu. Sejarahnya sudah memiliki banyak versi, beberapa pandangan percaya jika Pecalang mulai digunakan pada akhir 1970-an. Tugas pertama mereka saat itu untuk menjaga dalam acara pesta kesenian Bali.

Namun ada juga yang berpendapat kalau Pecalang merupakan penjaga puri pada zaman dahulu. Entah versi mana yang benar, selebihnya Pecalang tetap menjadi komunitas yang sangat penting bagi masyarakat Bali.

Baca Juga: Inilah Resep dan Cara Membuat Ayam Bakar Betutu Asal Bali, Dijamin Lezat

Kedua, pakaian khas Pecalang. Kostum yang digunakan Pecalang sangat mudah dikenali, yaitu menggunakan pakaian adat Bali namun dengan corak dan warna berbeda dengan masyarakat umum lainnya.

Biasanya memakai pakaian warna hitam atau putih, tetapi dibedakan dengan sarung kotak-kotak putih hitam yang menjadi ciri khasnya. Terkadang dilengkapi dengan keris atau rambu penanda di genggamannya.

Ketiga, dipilih oleh warga. Pecalang biasanya ditunjuk oleh kepala desa dan masyarakat setempat dengan mempertimbangkan orang tersebut memiliki kesehatan jasmani dan rohani. Juga memiliki mental yang bagus dan sopan kepada masyarakat, serta tidak egois apalagi sok jagoan.

Baca Juga: Begini Reaksi Warga Bali Terkait Orang Rusia yang Melarikan Diri Dari Perang : Mereka Tidak Menghormati Kami

Pecalang harus tahu betul area tempat kerjanya, memiliki keberanian untuk membela yang benar dan kecerdasan berpikir untuk bisa cepat dalam menyelesaikan masalah. Jika ada Pecalang yang menolak dengan alasan sibuk kerja, maka pihak desa juga tidak akan memaksakan. Karena prinsip dari Pecalang adalah pengabdian.

Keempat, tidak digaji. Pecalang merupakan tokoh yang punya peran penting dalam menjaga adat istiadat masyarakat Bali. Mereka berperan penting seperti halnya polisi, namun yang membedakan adalah Pecalang tidak digaji.

Halaman:

Editor: Wulan Dini

Sumber: YouTube JB STORY

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Harta Kita Hidup, Dia Selalu Mencari Pemiliknya...

Minggu, 19 Maret 2023 | 10:53 WIB

Ramadan Pakai Akal Sehat...

Minggu, 19 Maret 2023 | 09:59 WIB

Jual Sisir ke Para Biksu?

Minggu, 19 Maret 2023 | 07:04 WIB