Kekhawatiran terbesar suporter adalah stadion yang kini sedang dalam tahap renovasi bisa kembali mengalami kerusakan jika pemeliharaan tidak dilakukan dengan cepat dan tepat.
"Nah ketakutan kita, ketika dipakai acara selain sepak bola, apalagi GBLA-nya sekarang lagi direnov, terus dipakai konser musik, nanti rusak lagi. Takutnya kan mungkin ya tadi, perawatannya lama kalau di sini," ungkapnya.
Berbeda dengan sikap yang lebih fleksibel dari Viking, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, dengan tegas menolak penggunaan GBLA untuk konser Sheila On 7.
Ia bahkan menyebutkan bahwa kabar tentang konser tersebut adalah hoaks.
"Tidak ada. Kalau ada lagi berita-berita itu (konser Sheila On 7), hoaks, bohong, tidak ada, saya tegaskan," kata Umuh belum lama ini.
Ditegaskan oleh Umuh bahwa GBLA akan sepenuhnya digunakan untuk kepentingan Persib Bandung, terutama sebagai markas Pangeran Biru untuk mengarungi Liga 1.
Ia juga menegaskan bahwa GBLA harus dijaga kualitasnya, dan oleh karena itu, tidak boleh digunakan untuk kegiatan lain yang berpotensi merusak lapangan.
Baca Juga: Membela Palestina... Menarasikan Kemerdekaan Palestina...
"Mengenai tiket yang sudah habis terjual, itu tanggung jawab promotor konser. Dia dari mana, siapa yang mengizinkan, nanti kalau lapangnya rusak kita dicemoohkan lagi sama bobotoh. Buat apa diserahkan dari pemkot kepada Persib. Dan semua kita urus, kita perbaiki, akan lebih cantik lagi nanti di lapangannya," pungkasnya.
Pemkot Bandung dan PT PBB: Kerjasama untuk Pengelolaan GBLA
Polemik ini tak lepas dari perjanjian antara Pemkot Bandung dan PT PBB yang telah resmi mengelola Stadion GBLA sejak 3 Juli 2024.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, mengungkapkan bahwa penandatanganan pengelolaan GBLA sudah dilakukan dan kini stadion tersebut siap dioperasionalkan di bawah manajemen Persib Bandung.
Bambang menjelaskan bahwa dalam perjanjian tersebut, terdapat beberapa poin kerja sama antara Pemkot Bandung dan PT PBB.