GORAJUARA – Menurut PBB jumlah korban yang tewas pasca terjadinya gempa di Turki dan Suriah kemungkinan bisa dua kali lipat.
Martin Griffiths berbicara kepada Sky News pada hari Sabtu, mengatakan dia memperkirakan puluhan ribu kematian lagi.
Saat ini sudah tercatat bahwa 24.596 orang dipastikan tewas setelah gempa menghantam Turki dan Suriah dengan kekuatan 7,8 pada 6 Februari 2023.
“Saya pikir sulit untuk memperkirakan dengan tepat karena kita harus berada di bawah reruntuhan, tapi saya pikir dua kali lipat atau lebih,” ujar Griffith.
Dia mengatakan 72 jam setelah bencana biasanya merupakan “waktu emas” untuk penyelamatan yang kini telah berakhir.
Dilansir dari laman Theguardian oleh Gorajuara pada 11 Februari 2023, bahwasanya korban yang selamat masih bisa di tarik dari puing-puing.
“Tentu akan sulit untuk memutuskan kapan harus mengakhiri fase penyelamatan ini ,” ujar kembali Griffith.
Griffith mengatakan bahwa ia akan meluncurkan misi tiga bulan ke Turki dan Suriah untuk mendanai operasi disana.
Selain itu, Griffith juga mengatakan kepada Reuters bahwa dia berharap bantuan Suriah akan disalurkan ke daerah-daerah yang dikuasai oleh pemerintah.
Baca Juga: Peneliti Turki Sebut Gempa Turki-Syria Merupakan Bencana Buatan Amerika!
Sebelum hari Sabtu, Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kepada program Today Radio BBC 4 bahwa pembicaraan terus meningkat.
Maka dari itu, akses ke wilayah Suriah dan menyerukan “solidaritas” dalam upaya bantuan akan terus ditingkatkan.