Terbaru! Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Bertambah Jadi 7.826 Orang, WHO : Korban Bisa Lebih 20.000 Orang

photo author
- Rabu, 8 Februari 2023 | 06:56 WIB
Terbaru! Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Bertambah Jadi 7.826 Orang, WHO : Korban Bisa Lebih 20.000 Orang (Gorajuara.com/dok: Twitter @TheDrIman)
Terbaru! Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Bertambah Jadi 7.826 Orang, WHO : Korban Bisa Lebih 20.000 Orang (Gorajuara.com/dok: Twitter @TheDrIman)

GORAJUARA - Korban tewas akibat gempa Turki dan Suriah terakhir telah melewati 7.800 orang.

Dikutip dari The Guardian, korban gempa di Turki, 5.894 orang dinyatakan tewas, sementara 1.932 orang tewas di Suriah dengan total 7.826 korban jiwa.

Karena skala kehancuran dari gempa berkekuatan 7,8 terus bertambah, WHO memperingatkan jumlah korban bisa lebih dari 20.000 orang.

Baca Juga: Unggah Potret Throwback, Sepatu Nyentrik Luna Maya Tuai Komentar dari Netizen

Upaya penyelamatan awal terhenti oleh gempa kedua pada hari Senin, 6 Februari 2023 yang mengukur magnitudo 7,7. 

Adelheid Marschang, seorang petugas darurat senior WHO, mengatakan sekitar 23 juta orang, termasuk 1,4 juta anak-anak, kemungkinan besar akan terkena dampak gempa.

“Lebih dari 8.000 orang sejauh ini telah ditarik dari puing-puing di Turki,” kata wakil presiden Turki, Fuat Oktay. 

Baca Juga: Subhanallah, Arya Saloka Berbagi Rezeki ke Anak-anak yang sedang Membutuhkan Ditengah Keretakan Rumah Tangga

Sekitar 380.000 orang telah mengungsi ke tempat penampungan pemerintah atau hotel.

Sementara yang lain berkumpul di pusat perbelanjaan, stadion, masjid, dan pusat komunitas.

Baca Juga: Waduh, Video Viral di TikTok Gadis yang Curhat Mau Dicabuli Bapak Tiri Mendadak Hilang

Selasa, 7 Februari 2023 pada sore hari, Recep Tayyip Erdoanan menyatakan zona bencana untuk 10 provinsi yang terkena dampak gempa bumi di Turki selatan. 

Dan mengumumkan situasi darurat di wilayah tersebut selama tiga bulan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jenny Januarita

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini