Vape Berbahaya, Walau Tidak Dicampur dengan Sabu

photo author
- Senin, 16 Januari 2023 | 18:31 WIB
Rokok elektrik (vape) yang sudah dipanaskan. (Gorajuara/ dok: Instagram/ @terangmedia)
Rokok elektrik (vape) yang sudah dipanaskan. (Gorajuara/ dok: Instagram/ @terangmedia)

GORAJUARA - Dalam berita sebelumnya Polda Metro Jaya telah menggerebek home industri yang memproduksi rokok elektrik atau vape yang dicampur dengan sabu.

Tapi ternyata rokok elektrik atau vape tidak saja berbahaya ketika dicampur dengan sabu. Vape tanpa dicampur dengan sabu juga berbahaya.

Menurut Pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengatakan bahwa rokok elektrik atau vape mengandung toksisitas pada tubuh penggunanya.

Baca Juga: Babak Baru Kasus KDRT Venna Melinda, Ferry Irawan Ungkap Bibirnya Robek Dicakar, Akankah Jadi Tersangka?

Karena di dalam rokok elektrik atau vape terdapat kandungan nikotin dan logam.

“Ujung-ujungnya akan menimbulkan inflamasi atau peradangan di paru, saluran napas, bisa kemudian memengaruhi kerja jantung, kerusakan sel dan karsinogen,” jelas Erlina Burhan.

Rokok elektrik atau vape adalah alat yang berfungsi seperti rokok. Akan tetapi penggunaan vape tidak membakar daun tembakau. Rokok pada umumnya, bila dibakar menghasilkan asap.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 5 Warna Keberuntungan di Tahun Kelinci Air 2023

Rokok elektrik atau vape mengubah cairan menjadi uap. Sementara rokok elektrik bila dipanaskan menghasilkan uap, kemudian diisap ke saluran napas sampai ke paru-paru.

Sedangkan berdasarkan analisis Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyatakan bahwa 100 cc isapan rokok elektrik terdapat 26,8-43,2 mikrogram nikotin.

“Saat seseorang menghirup 30 kali isapan itu bisa dapat mencapai kadar nikotin 1 mg, sama seperti yang diantarkan satu rokok konvensional. Kita tahu orang berkali-kali,” jelas Erlina.

Baca Juga: Terdakwa Kuat Maruf, Sopir Keluarga Ferdy Sambo, Dituntut Hukuman 8 Tahun Penjara

Selain nikotin, ada kandungan lain dalam vape, berupa propylene glikol dan gliserin yang dapat mengiritasi saluran napas dan paru.

Selain itu juga ada bahan-bahan logam, yaitu heavymetals yang dapat menginflamasi paru, jantung, merusak sel yang bersifat karsinogen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wulan Dini

Sumber: Instagram @terangmedia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini