Keras Sindiran Gus Miftah pada Aparat: Gas Air Mata Ditembakan Tak Ditindak, Kertas Koreografi Malah Dirusak!

photo author
- Sabtu, 7 Januari 2023 | 21:15 WIB
Gus Miftah sindir oknum aparat yang rusak koreografi di laga Indonesia vs Vietnam (Foto: GoraJuara_Tangkapan Layar YouTube Intens Investigasi)
Gus Miftah sindir oknum aparat yang rusak koreografi di laga Indonesia vs Vietnam (Foto: GoraJuara_Tangkapan Layar YouTube Intens Investigasi)

GORAJUARA - Aksi Paspampres yang merusak kertas koreografi di laga Indonesia vs Vietnam mendapat sorotan banyak pihak, tak terkecuali pendakwah Gus Miftah.

Melalui unggahan video di akun Instagram miliknya, Gus Miftah  menyampaikan kekecewaannya terhadap oknum aparat tersebut.

Gus Miftah mempertanyakan terkait apa bahaya dari kertas koreografi suporter Indonesia yang dirusak oknum aparat itu.

Baca Juga: One Piece 1072: Oda Mengejutkan Para Fans, Ternyata Ace Bisa Selamat Jika Law Datang Membantu Luffy

"Pertanyaan saya, kertas koreografi itu bahayanya apa, kenapa harus dirusak," tanya Gus Miftah , dikutip GORAJUARA dari akun Instagram @gusmiftah, Sabtu 7 Januari 2023.

Menurut Gus Miftah, perusakan kertas koreografi di laga Indonesia vs Vietnam itu sangat keliru.

Sebab menurutnya, koreografi merupakan hal lazim bagi suporter-suporter sepakbola di dunia.

Baca Juga: Beginilah Kondisi Anak Ria Ricis Usai Pulang Berlibur dari Pantai Bali

Bahkan dikatakan Gus Miftah, koreografi di Stadion itu bisa menambah semangat para pemain yang bertanding di lapangan.

"Dan ini menambah semangat lebih untuk para pemain dan hiburan gratis untuk suporter lain," terangnya.

Lebih jauh, Gus Miftah yang masih merasa keheranan, kini mulai menyinggung soal penembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan yang terjadi beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Arya Saloka Sebut Cara Agar sinetron Ikatan Cinta Bisa Sampai 2000 Episode, Ternyata Tampa Amanda Manopo

Ia merasa heran lantaran pelaku penembakan gas air mata tidak ditindak, sementara kertas koreografi untuk menambah kreatifitas justru dirusak oknum aparat.

"Saya menjadi heran kenapa harus dirusak, bahayanya di mana," lanjutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hari Priyadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini