GORAJUARA - Macet menjadi permasalahan rutin yang dialami setiap tahun baru, terutama Jabodetabek.
Untuk hindari macar. Perhatikan tanggal dan jalan yang disampaikan oleh Jasa Marga.
Berikut ini keterangan Jasa Marga soal perkiraan lalu lintas di tahun baru.
Baca Juga: 50 Quotes Bijak Sambut Tahun Baru Islam, Cocok Jadi Caption IG, WA, Facebook, dan Twitter
Jasa Marga memperkirakan sekitar 2,73 juta kendaraan akan keluar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pada masa libur jelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Angka itu meningkat 8,4 persen dari volume lalu lintas normal,
Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga, Atika Dara Prahita mengatakan sebagaimana dikutip dari pmjnews.com, kendaraan yang akan keluar tersebut pada periode H-3 Natal hingga H+3 Tahun Baru.
"Pada periode 18 Desember 2022 s.d 4 Januari 2023 adalah sebanyak 2,73 juta kendaraan, naik 8,4 persen dari volume lalu lintas normal," ujar Atika Dara Prahit dalam keterangannya yang dikutip pada Jumat (16/12/2022).
Baca Juga: Doa Sehari-hari: Inilah Doa Akhir Tahun Hijriyah dan Awal Tahun Baru Islam
Adapun puncak arus mudik pada masa ini diprediksi akan terjadi dalam dua hari. Secara rinci untuk puncak arus mudik menjelang Natal yaitu tanggal 23 Desember 2022 dan sebelum tahun baru yaitu 30 Desember 2022.
Pada kesempatan yang sama, Atika memprediksi jumlah kendaraan masuk wilayah Jabotabek pada periode yang sama sebanyak 2,71 juta kendaraan atau naik 9 persen dari volume lalu lintas normal
Menurut dia, prediksi puncak arus balik juga terbagi dalam dua hari, yaitu pada Minggu, 25 Desember 2022, untuk periode Natal dan Minggu, 1 Januari 2023, untuk periode Tahun Baru.
Baca Juga: Sony Pictures Telah Rilis Trailer Film '65' yang Bakal Tayang Maret 2023 Mendatang. Simak Yu!
Angka prediksi tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikupa (arah Merak).
Adapun mayoritas distribusi volume lalu lintas baik yang keluar maupun masuk wilayah Jabodetabek pada periode tersebut adalah menuju Timur/Trans Jawa dengan angka distribusi mencapai 47 persen.