Sejarah 3 Kawah Gunung Papandayan yang Memanjakan Pendaki Pemula Ingin Balik ke Sini Lagi

photo author
- Jumat, 18 November 2022 | 21:36 WIB
Sejarah 3 kawah Gunung Papandayan di bawah ini (foto: Gorajuara.com/ Hilal Aulia Pasya)
Sejarah 3 kawah Gunung Papandayan di bawah ini (foto: Gorajuara.com/ Hilal Aulia Pasya)

Awalnya hutan mati terlihat seperti hutan biasa, namun karena efek dari abu vulkanik itu membuat semua pohon yang berada di situ tidak tumbuh lagi.

Meskipun masih tersisa batang pohon yang masih kokoh selama 20 tahun ini.

Kawah Papandayan ternyata masih berstatus aktif normal yang sewaktu-waktu akan bisa meletus lagi.

Saat letusan 2002, material bebatuan berhasil disembur ke luar membuat jalan aspal di sekitar area itu tertutup rapat.

Warga sekitar akhirnya memberikan nama gunung itu "Papandayan" yang saat itu hingga sekarang masih terdengar jelas suara gemuruh dari area kawah.

Warga memberikan nama Papandayan karena suara gemuruh itu terdengar seperti orang yang sedang memukul besi saat membuat perkakas.

Oleh karena itu, nama Pandai menjadi inspirasi warga sekitar yang akhirnya menjadi Papandayan yang artinya menempa besi.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Janitra Achmad

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini