GORAJUARA - Tidak ada respon pemerintah provinsi (pemprov) Jabar bikin FKSS Jabar gelar aksi di Gedung Sate yang ingin bertanya kenapa anggaran BPMU 2023 menurun.
Alasan terkait BPMU 2023 diturunkan masih belum jelas, akhirnya FKSS Jabar gelar aksi di depan Gedung Sate pada Senin, 7 November 2022.
Gelaran aksi demonstrasi masalah anggaran BPMU 2023 diikuti Kepala Sekolah se-Jabar diadakan FKSS Jabar di Gedung Sate sekitar pukul 09.00-12.00 WIB.
Baca Juga: Link Nonton Bleach Thousand Year Blood War Episode 5: Monster Api, Luapan Amarah Komandan Yamamoto
Sebelumnya, kata pihak FKSS Jabar, Suhaerudin hibah Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) dari pemprov Jabar secara rutin terus dilakukan kepada sekolah swasta.
Sekolah swasta yang sering dapat BPMU dimulai dari tingkat SMA/SMK/MA/MLB oleh pemprov Jabar.
Pada 2021 sebelumnya mereka mendapatkan Rp700 ribu per orang setiap tahun yang beralasan saat itu sedang pandemi Covid-19.
Kemudian, pada tahun 2023 tiba-tiba terdapat kebijakan yang sudah diputuskan bahwa ada penurunan anggaran BPMU jadi Rp600 ribu.
Dari pantauan Gorajuara.com dari Instagram @fkss.jabar pada Senin, 7 November 2022, mereka memaparkan kalau APBD Jabar naik sekitar 7,86 persen.
Suhaerudin mengungkapkan, katanya anggaran itu dialihkan ke bansos lainnya, dan pihaknya pun tidak menuntut kenaikan dana tersebut yang minimal tetap di Rp700 ribu.
Diketahui, ada sekitar 1250 sekolah swasta tingkat SMA, dan tingkat SMK ada 2000 sekolah yang berarti terjadi penurunan anggaran sekitar Rp140 miliar.
Bisa dibilang anggaran sebanyak itu jika dibagi se-Jabar menjadi Rp600 ribu yang didapat oleh sekolah swasta.
Akhirnya membuat pihaknya berpikir bahwa alokasi anggaran itu mengalir kemana saja yang jadi penasaran.