GORAJUARA – Berdasarkan keterangan dari Komisaris Shalahuddin mengatakan bahwa hasil penyelidikan kecelakaan maut di jalan Sultan Agung, Bekasi, rem truk tidak blong.
Ia menjelaskan bahwa polisi sudah mengamankan supir truk Hino tersebut guna proses lebih lanjut terkait kecelakaan maut di Bekasi.
Sang supir masih dalam tahap pemeriksaan dan diamankan untuk sementara waktu di Mapolresta Bekasi Kota. Dugaan sementara kecelakaan maut yang menewaskan lebih kurang 11 orang dan 20 orang luka-luka akibat truk yang menghantam tiang BTS, sehingga mengenai sejumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Bekasi Tewaskan 10 Orang, 7 Diantaranya Anak Sekolah. Begini Kronologinya!
Korban dari kecelakaan maut ini melibatkan anak-anak SDN Kota Baru 2 dan 3, orang dewasa, dan para pedagang makanan yang sedang mangkal tepat di depan SDN Kota Baru.
Berdasarkan rekaman CCTV yang telah tersebar di jagat maya, tampak truk melaju dari arah Kota Bekasi menuju Jakarta timur.
Tampak sebelum kejadian juga sejumlah anak-anak, pedagang, dan orang dewasa sedang berkumpul di depan sekolah karena merupakan jam istirahat sekolah.
Sementara itu untuk kelanjutan kasus kecelakaan ini, pihak Mapolresta Bekasi Kota menduga supir bisa saja mengantuk. Namun, masih mendalami penyebab pasti terjadinya kecelakaan maut.
“Sedang didalami dan dimintai keterangan supirnya,” ucap pihak kepolisian.
Pada lokasi kejadian, pihak kepolisian menemukan bekas rem. Dugaan sementara truk Hino tersebut melaju dengan kecepatan 60 kilometer per jam.
Truk hilang kendali dan menabrak sejumlah murid SD, pedagang di depan SD, hingga menabrak tiang BTS hingga roboh menimpa sejumlah kendaraan.
Selain itu berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian yaitu penyidik unit Laka Lantas Polres Metro Bekasi Kota. Truk Hino baru saja melakukan perjalanan jauh.
“Kemungkinan jarak jauh,” ungkap pihak penyidik. Truk membawa muatan besi baja. Truk Hino dengan plat nomor polisi N 8051 EA berdasarkan plat nomornya berasal dari Malang, Jawa Timur.