Penasaran Awal Terbentuknya Polwan? Simak penjelasan berikut

photo author
- Selasa, 30 Agustus 2022 | 21:30 WIB
Ilustrasi Polwan (Gorajuara/ dok: Instagram Polwan_Official)
Ilustrasi Polwan (Gorajuara/ dok: Instagram Polwan_Official)

Berdirinya Polisi wanita (Polwan) di Indonesia diawali dari kesulitan polisi untuk memeriksa fisik korban, tersangka, atau saksi perempuan saat menangani kasus. Polisi sering meminta bantuan istri polisi dan PNS perempuan untuk melakukan pemeriksaan.

Baca Juga: Sejarah Uang Rupiah Sebagai Alat Transaksi yang Sah di Indonesia, Simak Selengkapnya di Sini!

Akibat kendala tersebut, organisasi perempuan di Bukittinggi mengusulkan pemerintah agar perempuan ikut serta dalam pendidikan kepolisian. Usulan tersebut disetujui oleh Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera.

Terpilihlah enam perempuan yang menjadi polisi pada 1 September 1948, yakni Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahniar Sukotjo, Djasmainar, dann Rosnalia Taher. Setelah itu, mereka mengikuti pendidikan inspektur polisi di SPN Bukittinggi.

Mereka dinyatakan lulus pendidikan polisi pada 1 Mei 1951 dan mulai bertugas di Djawatan Kepolisian Negara dan Komisariat Polisi Jakarta Raya. Hari penetapan para polwan tersebut dijadikan sebagai Hari Polwan yang diperingati setiap 1 September.

2. Tugas Polwan

Polwan memiliki beberapa tugas khusus yang menyangkut masalah perempuan dan anak-anak. Berikut ini tugas dari polwan:

- Mengusut, memberantas dan mencegah kejahatan yang dilakukan oleh atau
terhadap wanita dan anak-anak.

Baca Juga: Kata-Kata Mutiara Soekarno yang Menggugah Semangat: JAS MERAH, Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah

- Memberi bantuan kepada polisi umum dalam pengusutan dan pemeriksaan perkara terhadap terdakwa atau saksi khusus untuk memeriksa fisik kaum wanita yang tersangkut atau terdakwa dalam suatu perkara.

- Mengawasi dan memberantas pelacuran, perdagangan perempuan dan anak-anak.

3. Peresmian Polwan menjadi bagian dari Polri

Polwan dinyatakan sebagai bagian angkatan bersenjata pada 1965 saat dikeluarkannya TAP MPR No. II Tahun 1960. Pendidikan calon perwira diintegrasikan bersama calon perwira polisi laki-laki untuk bersama-sama dididik di AAK (Akademi Angkatan Kepolisian) di Yogyakarta.

Perekrutan Polwan di AAK hanya berjalan satu angkatan, selanjutnya perekrutan Polwan dilaksanakan melalui jalur perwira karier setingkat sarjananya melalui SEPAMILWA (Sekolah Perwira Militer Wajib). Setelah itu, muncul juga sekolah polwan yang bernama Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan).

Baca Juga: Inilah Momen Sejarah Detik-detik Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wulan Dini

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini