GORAJUARA – Keputusan tidak ditahan-nya Putri Candrawathi pasca diperiksa di Bareskrim Polri pada Jumat, 26 Agustus 2022, dipertanyakan banyak pihak.
Keputusan tersebut diambil pihak penyidik dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan psikis Putri Candrawathi yang dinilai perlu mendapat perhatian khusus.
Menanggapi hal ini, perwakilan dari Srikandi Indonesia Bersatu, Irma Hutabarat geram karena penangguhan pemeriksaan Putri Candrawathi sudah terlampau lama.
Baca Juga: Film Pengabdi Setan 2 Communion, Masuk Seleksi Festival Film SITGES 2020 di Spanyol
Terlebih lagi, sejak awal publik sudah disuguhkan dengan kebohongan-kebohongan yang telah dirancang oleh Ferdy Sambo sehingga menutupi kebenaran yang merugikan pihak Keluarga Brigadir Yosua (Brigadir J).
Setelah kebohongan itu terbongkar pun tidak ada permintaan maaf dari Ferdy Sambo atau Putri Candrawathi kepada Keluarga Brigadir Yosua.
“Yang diomongin itu kebohongan, tapi tidak pernah ada permohonan maaf, baik dari Kapolri saat mengumumkan atau dari dua orang yang mengumumkan itu. Artinya tidak ada yang mempertimbangkan perasaan keluarga korban,” kata Irma Hutabarat.
Baca Juga: Pakaian Rachel Vennya Jadi Sorotan Warganet saat Antar Xabiru ke Sekolah Barunya
Menurut Irma Hutabarat, sudah seharusnya Putri Candrawathi mulai berani jujur untuk mempertangungjawabkan perbuatannya agar tidak lagi menyulitkan proses penyelidikan.
Dia mengambil contoh kasus kebohongan Ratna Sarumpaet, aktivis yang juga pernah mengakui kebohongannya kepada publik lalu meminta maaf dan menjalani hukumannya.
“Itu gagah kalau menurut saya. Ini yang bikin kebohongan dari awal, minta maaf tidak, menyesali tidak, mengakui tidak, bertangung jawab juga tidak. Jadi apa yang diharapkan kepada seorang Putri yang selama 48 hari tidak bicara?” ungkap Irma Hutabarat.
Baca Juga: Bikin Iri! Ariel Tatum dan Nicholas Saputra Terciduk Makan Sepiring dan Sesendok Berdua
Sebab itulah Irma hutabarat sangat kecewa ketika mendengar kabar bahwa Putri Candrawathi tidak juga ditahan setelah diperiksa.