GORAJUARA – Berbagai daerah di Indonesia tentu punya suatu ajang atau festival yang menunjukkan ciri khas kedaerahannya masing-masing tidak terkecuali dengan Riau, negerinya orang Melayu.
Di antara keanekaragaman Riau, ada satu budaya atau tradisi yang mengharumkan nama Riau di kancah nasional yakni Festival Pacu Jalur.
Festival Pacu Jalur tahun ini turut hadir untuk menyemarakkan HUT RI 77. Sederhananya Pacu Jalur ini merupakan perlombaan mendayung perahu kayu atau bagi orang Kuantan dan sekitarnya biasa disebut sebagai jalur yang berukuran 25-40 meter.
Baca Juga: Survey Membuktikan, Empat Lomba Ini Jadi Favorit Saat 17 Agustusan
Acara puncak Festival Pacu Jalur diselenggarakan setiap setahun sekali untuk memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia dan sebagai tradisi adat masyarakat Kuansing tepatnya di Sungai Kuantan.
Sungai yang juga terkenal dengan nama Tepian Narosa Kecamatan Taluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Provinsi Riau.
Dahulunya, jalur hanyalah sejenis alat angkut dan transportasi air yang dimanfaatkan warga untuk bepergian melalui sungai.
Dimana setiap jalur mampu memuat hingga 40 orang banyaknya. Seiring berkembangnya zaman, bermunculanlah alat-alat transportasi yang lebih canggih yang tidak hanya beroperasi di air, tetapi juga di daratan juga di udara.
Baca Juga: Tetap Cuek Disindir Amanda Manopo, Arya Saloka Malah Berlibur Ke Karimun Jawa
Tentu saja hal ini semakin memudahkan berbagai urusan masyarakat. Namun jalur tidak serta merta langsung menghilang.
Penduduk Kuansing berinisiatif menjadikan jalur sebagai sebuah ajang perlombaan supaya kalangan masyarakat senantiasa mengingat bahwa jalur pernah berjasa dalam sejarah peradaban mereka.
Kegiatan Pacu Jalur biasanya diikuti oleh berbagai tim dimana setiap timnya berjumlah 40 orang.
Biasanya berasal dari masyarakat setempat se-kabupaten Kuansing, juga ada yang berasal dari luar kabupaten, luar provinsi bahkan luar negeri.
Baca Juga: Miris, Dikala Menggalakkan Persatuan di HUT RI Kemerdekaan ke 77, Terjadi Tawuran di Garut