GORAJUARA - Kasus Brigadir J terus bergulir. Berbagai perkembangan mulai saling melengkapi.
Upaya autopsi, mengantarkan tim forensik menemukan temuan baru. Sedangkan hasil autopsi yang akan keluar satu bulan atau dua bulan ke depan, tentu akan semakin melengkapi informasi yang ada.
Rekaman CCTV pun, juga menjadi pelengkap bagi polisi untuk nantinya mengambil kesimpulan.
Baca Juga: Amanda Manopo Beberkan Tipe-Tipe Cowo Idaman, Arya Saloka Termasuk Kriterianya?
Di zaman canggih seperti sekarang ini, ada yang proses cyber dan digital forensik yang masih terus dilakukan mungkin hingga pekan depan.
“Kami tekankan cyber dan digital forensik belum selesai, masih minggu depan akan dilakukan lagi,” papar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam.
Menurut Anam, Komnas HAM menperoleh sejumlah jejaring komunikasi dan semua itu berawal dari mekanisme cell dump.
Baca Juga: Kejutan One Piece chapter 1056: Wano Dikelilingi Tembok Pelindung, Joy Boy yang Membangunnya?
“Berangkat dari mekanisme cell dump lalu tarikan CDR, itu ditarik semua terus dibikin jejaring komunikasi,” jelasnya melanjutkan.
Cell dump yang digunakan Komnas HAM akan menentukan ponsel siapa saja yang berada di titik terdekat lokasi kematian Brigadir J.
Cell dump adalah teknik untuk menyelidiki keberadaan telepon seluler di dalam satu titik lokasi. Data Cell dump tersebut diperoleh dari Base Transceiver Station (BTS).***