GORAJUARA ~ Dalam tulisan terdahulu telah dibahas tentang pentingnya sejarah. Sepertiga lebih isi Al~Quran adalah sejarah.
Inilah yang telah membentuk karakter Rasulullah saw dan para sahabatnya. Ini pula yang menunjukkan pentingnya sejarah.
Sejarah pun berulang. Apa yang terjadi di masa lalu, berulang di masa kini. Apa yang terjadi sekarang pernah terjadi di masa lalu.
Oleh karenanya masyarakat saat ini bisa belajar dari masa lalu. Masyarakat sekarang bisa mengambil solusi di masa lalu.
Meski tahu sejarah itu penting, kita perlu tahu juga fakta sejarah dan fiksi sejarah.
Kenapa perlu tahu? Karena mengambil pelajaran itu berasal dari fakta sejarah. Bukan dari fiksi sejarah, rekaan atau khayalan.
Pernah baca buku Kemelut di Majapahit, karya Kho Ping Hoo? Ini cerita silat berlatar waktu dan tempat di masa kerajaan Majapahit.
Baca Juga: Arsenal Keok dari Newcastle United, Mikel Arteta: Performa Kami Tidak di Level Liga Champions
Apakah semua yang terdapat dalam buku Kemelut di Majapahit merupakan fakta sejarah? Apakah Sutedjo, Sulastri dan Lastri merupakan tokoh~tokoh yang benar ada dalam sejarah Majapahit?
Dalam cerita Tutur Tinular karya S. Tidjab pun berlatar waktu dan tempat di masa Kerajaan Majapahit.
Di dalam cerita ini terdapat tokoh Arya Kamandanu, Arya Dwipangga, Mei Shin dan lain~lainnya. Apakah semua tokoh inj ada dalam sejarah Majapahit?
Kemelut di Majapahit dan Tutur Tinular merupakan fiksi sejarah. Buku yang memuat fiksi dan fakta sejarah.
Baca Juga: Gempa 6,0 M Guncang Enggano, Bengkulu, Belum Ada Laporan Kerusakan atau Korban