Cegah Korupsi, Bupati Dadang Supriatna Teken Pakta Integritas

photo author
- Jumat, 11 Maret 2022 | 13:31 WIB
Gubenrur Jabar Ridwan Kaml saksikan BupatiBandung Dadang Supriatna menandatangani dokumen Pakta Integritas (gorajuara.com/Pemkab Bandung)
Gubenrur Jabar Ridwan Kaml saksikan BupatiBandung Dadang Supriatna menandatangani dokumen Pakta Integritas (gorajuara.com/Pemkab Bandung)

 

GORAJUARA - Guna mencegah tindak pidana korupsi, Bupati Bandung HM Dadang Supriatna bersama 27 kepala daerah lainnya menandatangani Pakta Integritas tentang Pencegahan Korupsi Terintegrasi bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Sebagai bentuk keseriusannya, Dadang menginstruksikan seluruh Perangkat Daerah (PD) untuk menjadikan peraturan Perundang-Undangan sebagai landasan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan daerah.

“Selama masih sesuai dengan regulasi, tidak usah takut menggunakan langkah-langkah dan inovasi untuk pembangunan daerah kedepannya,” ungkap Bupati dalam keterangannya di sela kegiatan tersebut di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Kamis 10 Maret 2022.

Baca Juga: Raisa Rilis Single Terbarunya Berjudul 'Cinta Sederhana'

Baca Juga: Harapan Bupati Bandung Persikab Lolos ke Liga 2 Jadi Kenyataan

Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menuturkan pakta integritas tersebut merupakan komitmenya dalam memperbaiki Indeks Pemberantasan Korupsi dengan tindakan pencegahan dari dalam pemerintahan.

"Dari pemberitaan media, pemberantasan korupsi mayoritas dari bentuk penindakan. Nah, supaya tidak terjadi hal itu, maka kita berikhtiar menutupi lubang-lubang potensi terjadinya praktik seperti itu (korupsi)," kata Kang Emil, sapaan akrabnya.

Dalam sambutannya, Ridwan Kamil juga memberikan arahan kepada para Pemimpin Kota dan Kabupaten di Jabar agar turun langsung dalam penanganan, sehingga indeks mengenai pemberantasan korupsi bisa turun.

Baca Juga: Bioskop Trans TV Hari Ini dan Sinopsis, 11 Maret 2022: Ad Astra dan Underworld 3: Rise Of The Lycans

Baca Juga: Asap Tebal Muncul di Lantai 1 Hotel de Java, 5 Unit Mobil Pemadam Dikerahkan

"Ada beberapa indeks naik turun itu karena pemimpinnya tidak turun. Kalau pemimpinnya turun, satu rombongan birokrasinya semangat. Tapi kalau pemimpinnya diam saja, nggak ngecek, nggak pernah ke lapangan, nggak memotivasi, pasti saya monitor indeksnya biasa-biasa saja," imbuhnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Buddy Wirawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini