GORAJUARA - Teori big bang memunculkan sebuah permasalahan. Big bang mengatakan bahwa dunia berasal dari sebuah ledakan soft kosmos.
Pertanyaannya, darimanakah soft kosmos itu berasal? Jawabannya adalah jika ditarik ke belakang lagi, awal dari dunia bukanlah soft kosmos, melainkan titik singularitas yang dimana seluruh jagat raya berada dalam keadaan nol (0).
Titik nol ini ternyata menyatakan bahwa ruang, waktu, dan benda-benda itu tidak ada. Titik singular ini ternyata menjadi titik stagnan penelitian para ilmuwan, dimana ketika keadaan waktu dan ruang itu tidak ada, maka ilmu sains apapun tidak dapat bekerja. Untuk itu, para ilmuwan justru dipaksa untuk memahami bahwa dunia ini pernah tidak ada, dan untuk menjadikan keberadaan dunia menjadi valid ini haruslah ada yang menciptakan (membutuhkan aktor maha cerdas yang dapat menciptakan bumi, langit, dunia, dan seisinya.
Baca Juga: Mengenal Asal Usul Parfum dan Penamaan Jenisnya Berdasarkan Perbandingan Jumlah Konsentrat
Maka dari itu, pengakuan eksistensi Tuhan kemudian dilakukan karena titik singular ini.
1. Teori Fluktuasi Kuantum
Stephen Hawking mengungkapkan bahwa keberadaan dunia ini muncul dari fluktuasi kuantum yang ternyata menjadikan dunia ini ada.
Namun, ia tidak dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai proses fluktuasi kuantum itu bisa hadir.
Baca Juga: Ini Alasan Mengapa BTS Akhirnya Diperbolehkan Membuat Akun Instagram
Baca Juga: V BTS Beberkan Sumber Inspirasinya dalam Bermusik
Fluktuasi itu merupakan suatu keadaan yang berubah dan harus berada dalam urutan waktu. Pada teori singularitas sendiri, waktu ternyata belum ada dan belum ditemukan.
2. Teori osilasi
Teori ini menyatakan bahwa jagat raya ini ternyata muncul dari dunia yang hancur dan kemudian muncul lagi dengan beberapa pembaharuan.