Curah Hujan Tinggi, Bandung Selatan Kembali Tergenang

photo author
- Rabu, 3 November 2021 | 21:01 WIB
Bupati Bandung Dadang Supriatna meninjau laoksi banjir. (Gorajuara.com/Humas Pemkab Bandung)
Bupati Bandung Dadang Supriatna meninjau laoksi banjir. (Gorajuara.com/Humas Pemkab Bandung)

GORAJUARA - Tingginya curah hujan di Kabupaten Bandung beberapa hari terakhir, menjadi penyebab meluapnya Sungai Citarum, dan kembali menggenangi wilayah Bandung Selatan yang menjadi langganan banjir.

Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna mengatakan, dengan intensitas hujan yang tinggi seperti saat ini, luasan wilayah yang terendam banjir sudah jauh berkurang. Begitu pula dengan durasi surut banjir yang semakin pendek.

"Kalau kita bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, dengan hujan turun dua minggu berturut-turut, itu banjirnya besar. Tapi saat ini, setelah kita lakukan normalisasi sungai dari mulai wilayah Cicalengka, Rancaekek, Solokanjeruk hingga Bojongsoang, ini luasannya sedikit berkurang," ucap Bupati Dadang Supriatna di Kantor Desa Dayeuhkolot, Rabu 3 November 2021.

Baca Juga: Jadwal Bioskop Trans TV, 3-7 November 2021

Baca Juga: Isi Jabatan Kosong 30 Peserta Ikuti seleksi 'Open Bidding' di Kota Tasikmalaya

Sebelum Terowongan Nanjung di area Curug Jompong Margaasih berfungsi, tutur bupati, luasan banjir Bandung Selatan bisa mencapai 1000 hingga 2000 hektar.

Ditambah kegiatan normalisasi saat ini sudah dilakukan, luasan area banjir bahkan berkurang sampai setengahnya.

Untuk itu, dirinya meminta kepada Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) untuk segera memfungsikan polder-polder yang sudah dibangun.

Baca Juga: AC Milan Jamu Porto di Liga Champions, Ini Link Live Streamingnya

Baca Juga: Kota Bandung Nyatakan Perang Terhadap Narkoba, Sekda Kumpulkan Para Tokoh Agama

"Ini bisa lebih meminimalisir lagi banjir di Kecamatan Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot. Di samping itu juga ada rencana pembuatan Kolam Retensi Andir, pengurangan risiko banjir tentu akan lebih terasa lagi," tutur bupati.

Melalui sejumlah rekayasa teknis yang dilakukan, pria yang akrab disapa Kang DS itu berharap, pemeliharaan fasilitas pengendali banjir bisa terus dilakukan.

Kang DS menyebut, penanganan banjir memang membutuhkan penguatan sinergitas pentahelix. Peran pengusaha dan tokoh masyarakat yang turut melakukan normalisasi sungai di wilayah Rancaekek dan sekitarnya, merupakan salah satu upaya yang patut menjadi contoh.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Buddy Wirawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini