Gubernur Jabar Nyatakan Komitmennya untuk Memajukan Pesantren

photo author
- Selasa, 26 Oktober 2021 | 09:30 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat menutup rangkaian acara peringatan Maulid Nabi besar Muhammad SAW dan haul ke-179 Al Quthub Al Habib Thoha bin Hasan bin Yahya di Kabupaten Cirebon, Minggu, 24 Oktober 2021.*** (Gorajuara.com/jabarpemprov.go.id)
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat menutup rangkaian acara peringatan Maulid Nabi besar Muhammad SAW dan haul ke-179 Al Quthub Al Habib Thoha bin Hasan bin Yahya di Kabupaten Cirebon, Minggu, 24 Oktober 2021.*** (Gorajuara.com/jabarpemprov.go.id)

GORAJUARA - Masih dalam suasana Hari Santri Nasional yang jatuh 22 Oktober, Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil menyatakan komitmennya untuk memajukan pesantren

Salah satu buktinya adalah Perda Nomor 2 tahun 20201 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren yang disahkan 1 Februari 2021. Perda ini merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Persantren. 

Hal itu dikatakan Ridwan Kamil saat menutup rangkaian acara peringatan Maulid Nabi besar Muhammad SAW dan haul ke-179 Al Quthub Al Habib Thoha bin Hasan bin Yahya di Kabupaten Cirebon, Minggu, 24 Oktober 2021.

Baca Juga: Dukung Pengentasan Kemiskinan, Wapres Apresiasi Kontribusi PLN Hadirkan Listrik di Desa Terpencil

"Jawa Barat berhasil punya Perda Pesantren pertama di Indonesia sehingga kemajuan pesantren, kesejahteraan kiai kemajuan santri punya dasar hukum yang lebih jelas," ucapnya.

Melalui Perda ini, hak – hak pesantren akan dilindungi seperti dalam hal pendanaan. Kemudian kesejahteraan penghuni pesantren diperhatikan baik ustaz dan staf pengajar maupun para santri melalui program ekonomi seperti yang saat ini sedang berjalan One Pesantren One Product (OPOP).  

Menurut Ridwan Kamil, dukungan pada pesantren ini juga menjadi salah satu bukti nyata dari slogan Jawa Barat Juara Lahir dan Batin. Selain berprestasi dalam urusan lahir atau fisik, namun secara sifat dan keagamaan juga harus menjadi nomor satu. 

Baca Juga: Oded Sebut Kepemimpinan Bukan Kebanggaan Tapi Tugas yang Menjadi Tanggung Jawab di Hadapan Allah

"Itu sebenarnya terjemahan dari "baldatun, toyibatun wa robbun ghofur". Itu kalimat kalau diucapkan pelan jadi doa kalau diucapkan keras jadi penyemangat," katanya seperti dikutip dari jabarprov.go.id, Selasa, 26 Oktober 2021. 

Menurut Ridwan Kamil, dalam memimpin Jawa Barat dirinya selalu memegang teguh tiga hal. Pertama menjadikan kepemimpinan sebagai ibadah, selalu berpikir bahwa pemimpin hanya bersifat sementara, dan harus bermanfaat bagi orang banyak.

"Saya berusaha tahu diri. Selalu gunakan ilmu para ulama untuk melahirkan keadilan dalam memimpin," ujar Ridwan Kamil.*** 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abu Rahma

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini