Keke menambahkan, selain harus punya keterampilan dirinya juga mesti menjaga kesehatan dan ketahanan fisiknya. Pasalnya, dia pernah merasakan badannya menggigil saat menangani kebakaran di Grandtex Ujung Berung. "itu karena penangannya dari pagi sampai malam," kata
Keke yang sudah tak ingat lagi sudah berapa kali tugas ke lapangan, karena cukup banyaknya kejadian dan kebakaran di Bandung. Meski begitu dia tak pernah mengeluh, karena ternyata pekerjaan di Diskar mengasyikan. "Kayak jiwa aku," ujarnya.
Menurutnya, bertugas di Diskar itu harus seimbang antara otak dan fisik, tidak bisa mengandalkan salah satunya. Keke juga mengaku banyak tantangan yang harus dipelajari dan dipahami. "Seorang petugas pemadam itu harus terlatih," katanya.
Baca Juga: Lima Rumah Sakit di Bengkulu Kini Menyambung Tegangan Menengah Pasokan Listrik dari PLN
Padahal, lanjutnya lagi, awalnya bercita-cita ingin jadi polwan dan pernah mendaftar jadi anggota TNI, tapi gagal. Tak hanya itu, Keke yang pernah mengenyam Program Studi D III Kepolisian Universitas Langlangbuana juga hampi menjadi pramugari di PT KAI, namun batal lantaran tak diizinkan orang tua.
"Akhirnya dapat info kalau Diskar PB Kota Bandung buka lowongan. Kuota Mojangnya hanya 22 orang, sedangkan yang daftar ribuan. "Dan, Alhamdulillah mungkin jawaban dari semua usaha saya harus kerja di Diskar," kata Keke di ujung obrolan.