SOREANG, GORAJUARA.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) berkomitmen menangani dampak pandemi Covid-19, salah satunya di sektor ekonomi.
Komitmen bersama mengemuka usai kegiatan penyerahan bantuan 25 tabung oksigen, dan 13 regulator oksigen dari Kadin kepada Pemkab Bandung di rumah dinas bupati Bandung, Dadang Supriatna, Soreang, Jumat 3 September 2021.
Menurut Dadang, komitmen tersebut akan segera ditindaklanjuti dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Oktober mendatang.
Baca Juga: Tampil di PON Papua, Futsal Jabar Mengusung Semangat Juara PON XIX 2016
Baca Juga: Pengurus dan Atlet NPCI Kota Bandung Kecewa, Anggaran Peparprov 2022 Anjlok hingga 70 Persen
“Setelah muskab (musyawarah kabupaten) Kadin pada Oktober mendatang, kami akan melaksanakan MoU. Diharapkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung bisa segera meningkat, sehingga berdampak terhadap daya beli masyarakat,” ungkap Bupati Bandung.
Melalui rencana itu, Dadang menyebutkan, Kadin dapat memberikan edukasi kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk bangkit di tengah pandemi Covid-19.
“Beberapa waktu lalu, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kabupaten Bandung sempat di posisi -1,87 persen. Dengan adanya pembinaan dari Kadin terhadap para UMKM ini, kami berharap akan berdampak pada pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Bandung,” katanya.
Baca Juga: Kemenlu RI Terima 500 Ribu Dosis Vaksin AstraZeneca dari Pemerintah Australia
Senada dengan Bupati Bandung, Pejabat Sementara (Pjs) Ketua Umum Kadin Kabupaten Bandung, Dedi Supriadi mengungkapkan, sebagai mitra pemerintah daerah pihaknya akan membantu Bupati Bandung dalam meningkatkan level UMKM.
“Pandemi ini tentunya berdampak pada sektor ekonomi. Sebagai mitra kami memiliki kewajiban untuk menggeliatkan kembali perekonomian, salah satunya dengan memberikan pembinaan agar UMKM terus naik level,” ujar Dedi.
Baca Juga: Gitaris Sekaligus Pendiri Band Metal Burgerkill Wafat
Dedi menjelaskan, salah satu bentuk upaya dalam meningkatkan level para pelaku UMKM adalah dengan melaksanakan pelatihan.
“Sebagai lembaga non-profit kami tidak memiliki anggaran, tapi kami memiliki SDM yang paham secara teori. Dengan kolaborasi ini, nantinya para UMKM akan diberikan edukasi seperti cara mengemas, dan memasarkan produknya, sehingga bisa masuk ke level minimarket,” pungkasnya.**