Setelah dilakukan autopsi, ternyata zat kimia yang digunakan pertama kali merupakan jenis yang sama dengan racun yang digunakan pada percobaan pembunuhan kedua, yaitu racun arsenik.
"Zat kimia sama dengan yang sudah ditemukan pada hasil pemeriksaan kemarin, yaitu ada sisa arsenik," tambah Sajarod Zakun.
Racun arsenik sendiri merupakan zat beracun yang sangat mematikan dengan tingkat kematian tinggi yang hanya membutuhkan waktu sekitar 15-30 untuk menewaskan seseorang.
Hingga kini diketahui bahwa motif pelaku melakukan pembunuhan berencana tersebut diduga karena sakit hati kepada keluarganya sendiri.
Berdasarkan keterangan polisi, DD merasa sakit hati dan melaku terbebani karena kebutuhan pengobatan orang tua dan biaya rumah tangga sedangkan dirinya pengangguran.
DD juga merasa tidak adil karena kakak perempuannya tidak mendapatkan beban yang sama dan hanya bekerja sebagai karyawan kontrak.
"Motifnya adalah sakit hati. Sakit hati karena bapak terduga pelaku dua bulan lalu baru saja pensiun dan kebutuhan untuk rumah tangga cukup tinggi karena orang tua memiliki penyakit, untuk biaya pengobatan. Hingga muncul niat untuk menghabisi orang tua dan kakak kandung," tutur Sajarod Zakun dalam keterangannya.
Namun, baru-baru ini muncul hasil tangkapan layar dari salah satu akun di media sosial yang mengungkap motif lain dari pelaku melakukan pembunuhan berencana tersebut.
Baca Juga: Sebelumnya Nadiem Makarim Sebut ini, Kini Erick Thohir Bicara IPK Tak Menentukan Kesuksesan
Dalam postingan tersebut, pelaku diduga sakit hati karena dilarang kuliah ke luar negri.
Hasil tangkapan layar tersebut menunjukkan sebuah percakapan antara teman korban (kakak perempuan pelaku) dengan pemilik postingan.
Dalam percakapan tertulis bahwa DD dilarang kuliah ke luar negeri karena uangnya untuk nikah kakaknya tahun depan.
Baca Juga: Instagram Rizky Billar Kembali Aktif, Netizen : Kukira Sudah Berubah Ternyata…