Gorajuara.com,-Pada tanggal 13 Agustus yang lalu, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik bertemu dengan Ferdy Sambo di Mako Brimob.
Saat pertemuan berlangsung, Taufan Damanik mengaku marah kepada Ferdy Sambo.
Kemaraan itu meluap saat Ferdy Sambo mengajak komisioner Komnas HAM Choirul Anam di mako brimob.
Kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J pertama kali mencuat, pada tanggal 11 Juli 2022, Ferdy Sambo bertemu dengan Choirul Anam.
Ferdy Sambo yang diduga membuat skenario pelecehan istrinya, Putri Candrawathi untuk meyakinkan Komnas HAM.
"Saya marah sama dia waktu ketemu. Kamu ini ngapain kayak begitu? Dia minta maaf, 'Pak saya salah," kata Taufan.
Baca Juga: Laga Persib Bandung vs Bali United Sempat Ricuh, Teco Sampaikan ini Untuk Suporter Persib
Dikatakan oleh Taufan Damanik bahwa tindakan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo memanggil Choirul Anam membuat rusak integritas lembaga.
"Kamu tahu enggak itu bisa merusak integritasnya Anam dan Komnas HAM?," katanya.
Ferdy Sambo mengakui kesalahannya saat mengetahui kemarahan Taufan Damanik.
Baca Juga: Kenali Cara Penularan, Pengobatan, Penyembuhan dan Pencegahan Cacar Monyet
Sebagai tambahan mengenai dugaan suap, Ferdy Sambo menegaskan bahwa ia tidak memberi apapun kepada Komnas HAM .
"’Iya Pak, minta maaf’. Saya tanya, ada uang tidak kamu kasih? ‘Tidak ada’. Saya rekam lho ini. Memang direkam," lanjut Taufan Damanik.***