GORAJUARA - Tagana Kecamatan Rancaekek Asep Mustofa menyatakan pentingnya memberikan edukasi kepada masyarakat dalam penanganan dan pengelolaan sampah rumah tangga maupun sampah yang dihasilkan oleh masing-masing individu dalam kehidupan sehari hari.
"Dalam pengelolaan dan penanganan sampah itu, pentingnya ada proses silaturahmi, sosialisasi, edukasi, eksekusi dan evaluasi dari masing-masing individu," kata Asep Mustofa kepada wartawan di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Kamis 17 Februari 2022.
"Karena persoalan sampah itu berkaitan dengan kehidupan manusia, semua orang menghasilkan sampah. Baik itu sampah organik, nonorganik dan sampah domestik," tamnahnya.
Baca Juga: Terungkap, Novi Amelia Lompat dari Lantai 8 Apartemen Hanya Pakai Bra dan Celana Dalam
Asep Mustofa mengatakan, pentingnya ada peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah itu, karena persoalan sampah erat kaitannya dengan bencana banjir.
"Jika sampah dibuang di sembarang tempat, tanpa ada proses pengolahan dan penanganan yang baik akan rawan terjadi bencana banjir," kata Asep Mustofa.
Dikatakannya, dalam setiap memberikan edukasi dan pemahaman dalam pengelolaan sampah itu, penting menumbuhkan kesadaran dalam pengelolaan sampah mulai dari setiap individu, keluarga, lingkungan, desa dan kecamatan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 19 Februari 2022: Capricorn, Aquarius, Pisces, dan Aries
Baca Juga: Universitas Sangga Buana YPKP Bandung Pemenang Hibah PKKM Afirmasi
"Kita juga harus bisa menumbuhkan kesadaran warga, selama ini sampah yang dihasilkan dibuang ke mana? Saat kita makan, dan menghasilkan sampah, sampahnya jangan dibuang begitu saja. Kalau sampahnya sedikit, misalnya dari sisa makanan ringan, bisa dimasukkan ke dalam tas atau saku pakaian. Setelah ada tempat sampah baru dibuang ke tempatnya," tuturnya.
Asep Mustofa juga berharap kepada masyarakat harus cerdas dalam upaya pilah, pilih, olah sampah yang dihasilkan. "Kita juga tak hanya bicara persoalan sampah, tapi harus dibarengi dengan prakteknya dalam penanganan sampah," tuturnya.
Lebih lanjut Asep Mustofa juga menyikapi terkait kinerjanya sebagai Tagana. Tagana ini bekerja disaat prabencana, disaat terjadi bencana dan pasca bencana, misalnya bencana banjir.***