GORAJUARA - Terkonfirmasi Covid-19 pada pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas terus bertambah, sebelumnya 14 sekolah dihentikan sementara kini menjadi 22 sekolah tidak melaksanakan PTMT.
Hal itu menyusul adanya 117 siswa dan guru yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil uji usap atau PCR secara acak.
"Per hari ini mendapatkan informasi ada 22 sekolah yang sudah berhentikan PTMT untuk sementara. Kalau ini terus bertambah, ya itu bagian dari pada konsekuensi. Dan kita tidak akan berhenti yang namanya surveilans," ujar Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna di Balai Kota Bandung, Kamis 28 Oktober 2021.
Baca Juga: Alliance Ditinggalkan S4 dan Menyisakan 2 Pemain Pada Roster Mereka
"Karena tetap harus kita kejar bagaimana keberadaan kesehatan dari tenaga pengajar dan terutama juga yang sangat kita sayangi anak-anak siswa didik ini," sambungnya.
Hingga kini, Ema mengaku akan terus berkomitmen untuk mengacu dalam regulasi yang ada. Apalagi kata dia, jika ada sekolah angka kasusnya berada di atas 5 persen langsung sekolah tersebut diberhentikan sementara.
"Saya tidak akan pernah lepas dari regulasi, dan kita harus komitmen dan konsisten dengan regulasi. Begitu kasus itu masuk di atas 5 persen, otomatis sekolah itu harus menghentikan sementara. Sementara ya, karena ada peluang untuk nanti berjalan kalau memang semua sudah terkendali," paparnya.
Baca Juga: Periksaan Selebgram Rachel Vennya Naik ke Tingkat Penyidikan, Polisi Temukan Dua Unsur Tindak Pidana
Selain ditutup sementara, lanjut Ema, sekolah yang berada di angka 5 persen lebih akan kembali melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
"Tapi kalau sekarang begitu masuk 5 persen dari sample yang dilakukan surveilans proses ini, maka mereka sudah harus melaksanakan penghentian dan kembali ke PJJ," tuturnya.
Lebih jauh Ema menegaskan, akan terus melakukan surveilans saat PTMT. Semua yang terpapar harus segera ditangani meskipun hanya bergejala ringan.
Baca Juga: Penjelasan Seputar Hari Sumpah Pemuda ke 93, Tema, Makna dan Aturannya
"Yang pasti untuk tindaklanjutnya kita terus lakukan itu (surveilans). Saya mintakan informasi dari Dinas Kesehatan tidak ada yang masuk kategori berat. Ini mungkin ringan, tapi bagi saya apapun itu harus segera ditangani, dan ini semua sudah bergerak," katanya.
Disamping itu juga ia menyampaikan, ibu Kepala Dinkes memberikan garansi kepada dirinya, dimana Puskesmas semua sudah melakukan proses lebih lanjut atau penanganan lebih lanjut.