news

Komisi D DPRD Kota Bandung Apresiasi dan Dukung Program Bapak Asuh Anak Stunting

Selasa, 22 Agustus 2023 | 09:06 WIB
Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung, H. Aries Supiyatna, S.H., M.H., apresiasi dan mendukung program Bapak Asuh Anak Stunting yang diselenggarakan oleh DPPKB, di Hotel Aston Suite Bandung (Gorajuara.com/Humpro DPRD Kota Bandung)

 

GORAJUARA - Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung Aries Supriyatna mengapresiasi dan memberikan dukungan terselenggaranya acara yang merupakan bagian dari upaya meminimalisir angka stunting di Kota Bandung.

Berdasarkan pendataan tahun 2022, prevalensi stunting di Kota Bandung masih bekisar pada angka 19 persen atau sekitar 6.000 bayi dan balita.

“Karena angka stunting di Kota Bandung ini masih cukup tinggi, dan maka dari itu tugas ini, tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Bandung, melainkan menjadi tugas kita bersama, yakni seluruh masyarakat untuk dapat menurunkannya,” katanya.

Baca Juga: Rapat Paripurna DPRD Kota Bandung Setujui Perubahan KUA-PPAS APBD Tahun Anggaran 2023

Dikatakan demikian saat dia menghadiri acara Sosialisasi Bapak Asuh Anak Stunting yang
diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), di Hotel Aston Suite Bandung, Senin, 14 Agustus 2023.

Oleh karena itu, melalui program Bapak Asuh Anak Stunting ini, ia mengajak kepada seluruh pihak terutama masyarakat untuk dapat mulai menumbuhkan pemahaman,
kesadaran, dan kepeduliannya, terhadap persoalan yang menjadi masalah serius dan krusial saat ini.

Menurut Aries, kondisi stunting tidak seratus persen diakibatkan oleh faktor kemiskinan.Namun, mayoritas penyumbang terbesar besar angka stunting sangat lekat kaitannya dengan kemiskinan, di mana keluarga atau orangtuanya tidak mampu memberikan makanan bergizi dan nutrisi yang cukup untuk menunjang proses tumbuh kembang anaknya.

Baca Juga: Anggota Dewan Asep Sudrajat Tinjau Rumah Warga yang Roboh di Pasirluyu Regol

Aries pun menuturkan, Kota Bandung memiliki berbagai lembaga penyaluran bantuan sosial, salah satunya BAZNAS. Maka ia berharap, BAZNAS dan lembaga sosial
lainnya, dapat turut berpartisipasi di dalam upaya penyelesaian stunting ini.

“Maka dalam konteks tersebut, saya berharap, potensi dari lembaga-lembaga sosial, seperti BAZNAS harus kita terus gerakkan secara optimal dalam upaya menyelesaikan kemiskinan, terlebih pada tahun 2024 nanti penurunan angka stunting di Kota Bandung ditargetkan menjadi 14 persen, dan upaya ini harus didukung dan dilakukan secara bersama-sama,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala DPPKB, Kenny Dewi Kaniasari berharap, dengan terus dilakukannya upaya penurunan dan pencegahan stunting target di tahun 2024 dapat
terwujud, sebagai upaya menyukseskan target nasional menuju Indonesia Emas Tahun 2045.***

Tags

Terkini