GORAJUARA - Rapat Kerja Nasional Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (Rakernas AKSI) telah menjadi panggung bagi para pemimpin pendidikan dari berbagai penjuru Tanah Air.
Kota Bandung menjadi saksi ketika para Kepala Sekolah dari 23 Provinsi berkumpul dalam sebuah forum yang mempererat jejaring dan bertukar gagasan.
Namun, apa yang dirasakan oleh perwakilan dari ujung timur Indonesia, khususnya dari Papua?
Tim GoraJuara.com berkesempatan mewawancarai Margarita Abraham, Kepala Sekolah SD Inpres Koperapoka 1 Mimika Papua Tengah, untuk menggali kesannya terhadap kegiatan bersejarah ini.
Margarita menyampaikan rasa syukurnya atas partisipasi dalam Rakernas AKSI yang menjadi pengalaman baru baginya dan rekan-rekan sejawat dari Papua.
Dalam wawancara tersebut, dia mengungkapkan betapa berharganya mendapatkan informasi terbaru terkait kebijakan pendidikan dari Direktur KSPSTK.
Baginya, kegiatan ini menjadi peluang untuk terhubung dengan jaringan kepala sekolah Indonesia dan memperoleh pembaruan terkini terkait dunia pendidikan.
"Sangat merasa bersyukur ya, karena ini kegiatan yang jarang kami ikut. Ini tahun ini perdana dan baru dapat informasi, tetapi kami bersyukur karena dalam kegiatan ini banyak hal yang kami dapati." kata Margarita.
Dia juga Margarita menyoroti kendala-kendala yang dihadapi oleh para kepala sekolah di Papua.
"Kita boleh dapat informasi-informasi yang terbaru, terkait dengan kebijakan-kebijakan yang telah disampaikan oleh Bapak Direktur KSPSTK. Terus kemudian kita ada dalam lingkungan yang circle yang mewadahi Kepala Sekolah Indonesia. Sehingga kalau misalnya kita menjadi anggota berarti kita mendapat informasi-informasi selanjutnya," lanjut Margarita.
Dari sudut pandang Papua, harapan untuk masa depan pendidikan Indonesia tergambar jelas.
Margarita berharap agar Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) menjadi suara bagi kendala-kendala yang dihadapi oleh rakyat.