GORAJUARA - Jika melihat fakta sejarah Perang Badar, tidak akan ada satu orang pun yang mengira bahwa pasukkan Nabi Muhammad SAW akan menang.
Jumlah Pasukan Nabi Muhammad hanya mencakup dari jumlah musuh. Maulana Muhammad Ali, (2015, 143) menjelaskan, “pasukan muslimin hanya 313 melawan 1000 orang bersenjata lengkap.
Drai jumlah 313 pasukan, sebagian pikirannya tidak meyukai kondisi peperangan karena mereka berprasangka bahwa dalam perang ini mereka akan binasa.
Baca Juga: Pendidikan Harus Serius Ajarkan Kelola Uang...
Hal ini direkam dalam Al-Qur'an, “sesunguhnya sebagian dari orang beriman tidak menyukainya, … seolah-olah mereka dihalau sampai kematian,…” (Al-Anfal, 8:5-6).
Selanjutnya Mulana Muhammad Ali (2015) menjelaskan bahwa pasukan kecil kaum muslimin ini direkrut secara terburu-buru dengan persenjataan seadanya.
Selanjutnya berjalan ke luar kota kearah Mekah untuk memeriksa serangan gencar kaum Quraisy karena tidak diperbolehkan terjadi di dekat rumah di Madinah.
Baca Juga: Berhenti Berdebat Tentang Hal Ghaib...
Sementara pasukan musuh adalah tentara dilatih, dari kaum muslimin terdiri dari anak-anak muda atas yang belum berpengalaman. Pasukan musuh dilengkapi persenjataan dana baju rantai dengan lengkap.
Mereka memiliki ratusan pasukan kuda dan didukung dengan 700 unta. Pasukan kuda dan unta kaum muslimin tidak lebih dari 72 ekor saja.
Perang Badar adalah peperangan yang unik, karena pasukan yang lemah bisa mengalahkan kekuatan yang besar. Perang di luar nalar strategi perang biasa.
Baca Juga: SMAN 15 Bandung Kembangkan Program ICCB...
Hasilnya pemimpin-pemimpin pasukan musuh tebunuh, sebanyak 70 pasukan musuh binasa, dan 70 orang ditawan. Sementara dari kaum muslimin 14 orang terluka dan meninggal.
Kemenangan dari kaum yang dipandang lemah ini dikabarkan dengan indah dalam Al-Qur'an, “Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (Ali Imran, 3:13).