GORAJUARA - Peran perempuan dalam tataran politik menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Bahkan, kehadirannya diatur dalam undang-undang. Sebanyak 30 persen keterwakilan perempuan pada urusan politik tingkat pusat dan pencalonan legislatif harus tersedia di setiap tingkatkannya.
Menanggapi hal tersebut, Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna menyampaikan, di Kota Bandung terjadi lompatan yang luar biasa. Dulu hanya ada dua kursi di DPRD Kota Bandung yang diisi perempuan.
"Kalau sekarang sudah 18 persen atau 9 perempuan. Tapi ini masih ada kekurangan 12 persen," ujar Ema pada acara Pendidikan Politik Bagi Perempuan, Jumat 18 Agustus 2023.
Baca Juga: Sinopsis Cinta Tanpa Karena, 18 Agustus 2023: WAH! Kiara Bakal Bantu Baskara Cari Anak Kandungnya?
Menurutnya, pada perhelatan pemilu tahun depan, berpeluang besar akan terjadi peningkatan jumlah perempuan yang bisa mengisi kursi anggota dewan. Sebab, dari data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), jumlah warga perempuan yang memiliki hak pilih ada 50,53 persen.
"Selisihnya memang sedikit, tapi tetap lebih banyak dibandingkan kaum laki-laki. Mudah-mudahan dengan peluang tersebut, jumlah kursi untuk kaum perempuan yang akan dipilih oleh para pemilih di Kota Bandung ini akan sangat prospektif," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung, Bambang Sukardi menjelaskan, dengan diadakannya Pendidikan Politik Bagi Perempuan yang diikuti lebih dari 250 orang ini bisa meningkatkan pemahaman peran perempuan dalam politik.
Baca Juga: Merasa Bersalah Karena Berselingkuh, Rendy Kjaernett Minta Maaf Hingga Sujud ke Kaki Lady Nayoan
"Tujuannya juga untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan tentang kepemimpinan. Serta meningkatkan kesadaran kritis peserta terhadap pembangunan yang berkelanjutan yang ada di Kota Bandung," papar Bambang.
Sebab menurutnya, perempuan mempunyai hak yang sama dengan kaum laki-laki tanpa diskriminatif dalam hak-hak politik. Ini merupakan salah satu jalan bagi perbaikan nasib perempuan dengan adanya keterwakilan perempuan di parlemen dan pemerintahan.
"Ini bukan tujuan akhir, tetapi merupakan pintu masuk dari perjuangan demi jutaan nasib perempuan," ucapnya.
Selaras dengan Bambang, Ketua DPC Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kota Bandung, Rieke Suryaningsih mengatakan, keterwakilan dan partisipasi politik perempuan adalah fondasi penting dalam masyarakat yang inklusif dan berkeadilan.
"Jumlah perempuan dalam legislatif terus memperlihatkan laju kuantitas yang semakin baik. Dari total 575 anggota DPR RI periode tahun 2019-2024, sebanyak 20,52 persen atau sebanyak 118 orang adalah kursi yang ditempati oleh perempuan," jelas Rieke.
Baca Juga: Cinta Sejati, Sebutan Arya Saloka dan Amanda Manopo Karena Keciduk Pakai Baju Couple