Erick Thohir Berdoa untuk Persatuan Bangsa, Gus Miftah Minta Waspadai Paham Radikal

photo author
- Sabtu, 12 Agustus 2023 | 08:36 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir bersama Mubaligh Miftah Maulana Habiburrahman atau akrab disapa Gus Miftah hadir di Masjid At Thohir Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat (11/08/2023) (Foto: dok/Istimewa)
Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir bersama Mubaligh Miftah Maulana Habiburrahman atau akrab disapa Gus Miftah hadir di Masjid At Thohir Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat (11/08/2023) (Foto: dok/Istimewa)

GORAJUARA - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir bersama Mubaligh Miftah Maulana Habiburrahman atau akrab disapa Gus Miftah hadir di Masjid At Thohir Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat (11/08/2023). Keduanya datang dalam rangka Kajian Umum bertemakan 'Menjaga Kesatuan dengan Ukuwah Bangsa'.

Dalam kesempatan tersebut, Erick Thohir dan Gus Miftah mengajak peserta kajian yang mencapai ribuan orang berdoa bersama agar persatuan bangsa Indonesia tetap terjaga.

"Selepas salat Jumat kami bersalawat bersama Gus Miftah dari Masjid At-Thohir, berdoa untuk persatuan dan ukhuwah bangsa Indonesia," ujar Erick.

Baca Juga: Mas Menteri Curhat Banyak Ibu Ibu Kecewa, PPDB Sistem Zonasi Tahun Depan Akan Dihapus, Apa Gantinya?

Erick pun menyampaikan terimakasih kepada Gus Miftah yang telah berkenan hadir di Masjid yang dibangun untuk mengenang almarhum Muhammad Thohir itu.

"Suwun Gus, sudah menyempatkan hadir membagi ilmu di masjid kami. Bismillah, untuk Indonesia yang sejuk, tentram, dan optimistis," ujarnya.

Sementara itu dalam ceramahnya, Gus Miftah mengajak warga negara Indonesia untuk mewaspadai pihak yang mendalami paham radikal. Itu perlu karena penganut radikalisme cenderung tidak suka atas keharmonisan antarumat beragama dan suku bangsa yang saat ini sudah sangat berkembang di Indonesia.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1090: ADUH! Nico Robin Ngamuk ke Luffy, Kapten Bajak Laut Topi Jerami Bikin Ulah Apa?

Mubaligh dan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta ini menyebutkan terdapat lima ciri orang yang radikal. Ciri pertama orang radikal, menurut Gus Miftah adalah tidak menerima khilafiyah atau perbedaan pendapat, pandangan, atau sikap. Sikap ini terkadang muncul pada persoalan tata cara sholat, seperti tahiyat atau doa qunut.

"Padahal empat imam mazhab: Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali sendiri berbeda-beda. Silahkan pilih mau pakai imam yang mana. Salah seorang imam menegaskan, ikuti imam dimana kita berada saat beribadah," tutur Gus Miftah.

Ciri kedua orang radikal, ujar Gus Miftah, adalah tidak memiliki dasar keilmuaan. Namun, mereka kerap berdalih mengatasnamakan Alquran dan Hadist.

"Contohnya, ada yang menganggap musrik siapapun yang menyanyikan lagu Padamu Negeri. Padahal hasil dari menyanyikan lagu itu adalah cinta kepada Tanah Air, bukan ibadah?" katanya.

Menurut Gus Miftah, Rasulullah saat meninggalkan Makkah, berdoa sambil menangis dari atas nukit, "Demi Allah kamu Makkah, adalah tanah yang paling saya cintai. Begitu Beliau tiba di Madinah, Beliau berdoa, Ya Allah anugerahkan padaku kota Madinah sebagaimana saya mencintai kota Makkah," kisah Gus Miftah.

Baca Juga: Buka Premier League 2023-2024, Manchester City Gasak Burnley 0-3 dan Bikin Vincent Kompany Gigit Jari Lagi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Janitra Achmad

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini