GORAJUARA - Sekitar 59.000 rumah ambruk dan 150.000 lainnya rusak berat akibat banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi di sekitar ibu kota China.
Korban tewas akibat banjir baru-baru ini di dan sekitar ibu kota China, Beijing, telah meningkat menjadi 33 orang.
Sementara itu, 18 orang lainnya masih hilang.
Baca Juga: Setidaknya 57 Perenang Jatuh Sakit Usai Kompetisi Triathlon di Inggris
Diketahui sebagian besar wilayah utara negara itu terancam oleh hujan lebat yang terus berlanjut.
Hujan deras telah melanda ibu kota China dalam beberapa pekan terakhir, merusak infrastruktur dan membanjiri petak-petak pinggiran kota dan sekitarnya.
Pejabat mengatakan pada hari Rabu bahwa 33 orang tewas dan 18 lainnya hilang setelah cuaca buruk baru-baru ini di Beijing, terutama karena banjir dan bangunan runtuh.
Hujan lebat selama berhari-hari melanda daerah-daerah di pinggiran barat pegunungan Beijing.
Hal ini menyebabkan 59.000 rumah ambruk, merusak hampir 150.000 lainnya dan banjir lebih dari 15.000 hektar (37.000 hektar) lahan pertanian.
Banyak jalan juga rusak, bersama dengan lebih dari 100 jembatan, kata Xia Linmao, wakil walikota Beijing, pada konferensi pers.
Baca Juga: Sinopsis Cinta Tanpa Karena, 9 Agustus 2023: WADUH! Orang Ini Bikin Baskara dan Mahendra Berselisih?
"Saya ingin menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada mereka yang meninggal dalam menjalankan tugas dan para korban yang tidak beruntung," kata Linmao kepada wartawan.
Topan Doksuri menghantam China lebih dari seminggu yang lalu , tetapi tingkat kehancuran yang disebabkan oleh banjir baru muncul sekarang.
