GORAJUARA - Cuaca yang sangat panas mencengkeram tiga benua dan memicu kebakaran hutan.
Cuaca panas sepanjang sejarah telah menghantam Asia, Eropa dan Amerika Serikat pada hari Minggu.
Di Vatikan, 15.000 orang diserang suhu yang sangat panas saat mendengarkan Paus Fransiskus memimpin doa.
Dengan menggunakan payung dan kipas agar tetap dingin, namun mereka tetap berkeringat.
Di Jepang, pihak berwenang mengeluarkan peringatan panas kepada puluhan juta orang di 20 dari 47 prefekturnya karena suhu yang hampir mencapai rekor tinggi.
Penyiar nasional NHK memperingatkan panas mengancam jiwa, dengan ibu kota dan tempat-tempat lain mencatat suhu hampir 40 derajat Celcius (104 Fahrenheit).
Baca Juga: Tragis, Hujan Lebat Menewaskan 39 Orang di Korea Selatan
Suhu tertinggi Jepang yang pernah ada yakni 41,1C (106F) pernah terjadi di kota Kumagaya, Saitama pada tahun 2018.
Beberapa tempat mengalami suhu tertinggi dalam lebih dari empat dekade pada hari Minggu, termasuk kota Hirono di prefektur Fukushima, yang mencapai 37,3C (99,1F).
Layanan Cuaca Nasional Amerika Serikat melaporkan bahwa gelombang panas kuat yang membentang dari California ke Texas diperkirakan akan mencapai puncaknya selama "akhir pekan yang sangat panas dan berbahaya".
Baca Juga: Jadi Teman Duet Erick Thohir, Ini Profil Rosan Roeslani Eks Bos Kadin yang Kini Jadi Wamen BUMN
Death Valley California, sering kali menjadi salah satu tempat terpanas di Bumi, juga kemungkinan akan mencatat puncak baru pada hari Minggu, dengan suhu melebihi 54C (129F).
Di lokasi konstruksi Texas di luar Houston, seorang pekerja berusia 28 tahun yang hanya menyebut namanya sebagai Juan berjuang di bawah terik panas.