Dua Kematian Terkait Virus Kongo Menimbulkan Kekhawatiran di Pakistan

photo author
- Selasa, 9 Mei 2023 | 09:36 WIB
Dua Kematian Terkait Virus Kongo Menimbulkan Kekhawatiran di Pakistan (Gorajuara /Al Jazeera)
Dua Kematian Terkait Virus Kongo Menimbulkan Kekhawatiran di Pakistan (Gorajuara /Al Jazeera)

GORAJUARA - Otoritas kesehatan Pakistan khawatir setelah dua orang meninggal karena virus demam berdarah Krimea-Kongo (CCHF) di provinsi Sindh dan Balochistan di negara itu.

Kematian pertama akibat penyakit itu, umumnya dikenal sebagai demam Kongo, dilaporkan pada Jumat di Karachi, kota terbesar di negara itu dan ibu kota provinsi Sindh selatan.

Menurut otoritas kesehatan provinsi, pria berusia 28 tahun itu berprofesi sebagai tukang daging, yang pertama kali mengeluh demam pada 30 April 2023.

Baca Juga: Putri Anne Tertangkap Basah Tanpa Hijab, Istri Arya Saloka Disebut Tak Ikhlas Hijrah Demi Cuan dan Populer

Ketika kondisinya tidak membaik, dia dibawa ke rumah sakit kota dua hari kemudian dimana kesehatannya terus memburuk. 

Tetapi tesnya untuk demam berdarah dan malaria negatif.

Pada hari Kamis, dia dipindahkan ke perawatan intensif setelah dites positif terkena virus CCHF. Dia meninggal pada hari berikutnya.

Baca Juga: Pemerintah Singapura dan Indonesia Mengutuk Serangan Keji yang Dialami Diplomat di Myanmar

Pada hari Minggu, seorang wanita berusia 20 tahun meninggal karena demam Kongo di Quetta, ibu kota provinsi barat daya Balochistan.

Dr Lal Jan, seorang pejabat kesehatan pemerintah di Balochistan, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa wanita itu dirawat di rumah sakit di Quetta minggu lalu.

Menurut Jan, total ada 16 kasus positif virus CCHF di Balochistan sejak awal tahun, 11 di antaranya terdeteksi bulan ini.

Baca Juga: Lowongan Kerja Bappenas Untuk Lulusan S1-S2, Ini Syarat dan Cara Persyaratannya...

“Kami sedang melakukan tes untuk setiap kasus yang dicurigai sambil bekerja pada pengobatan dan menyebarkan kesadaran. Karena penyakit ini disebabkan oleh hewan, maka Dinas Peternakan kami sedang berupaya memberantas cacing dan mengobati hewan yang masuk ke provinsi tersebut,” ujarnya.

Menurut Jan, setidaknya empat pasien saat ini dirawat karena penyakit tersebut di rumah sakit pemerintah di provinsi tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reynold Untung Manurung

Sumber: Al Jazeera

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini