GORAJUARA - Masyarakat Indonesia, sebagian besar di antaranya kaum muslimin yang tengah berpuasa di bulan Ramadhan, akan merasakan peristiwa langka dan jarang terjadi, yakni gerhana matahari.
Gerhana matahari hibrida ini akan berlangsung di akhir Ramadhan atau jelang Idul Fitri, yakni pada 20 April 2023. Menurut Kepala Observatorium Bosscha Premana W. Premadi, dalam konferensi pers Kamis (6/4/2023), gerhana matahari hibrida terjadi ketika dalam satu waktu fenomena gerhana ada daerah yang mengalami gerhana matahari total dan ada pula yang mengalami gerhana matahari cincin.
Baca Juga: Alhamdulillah Indonesia Terhindar dari Sanksi Berat FIFA, Erick Thohir: Hanya Mendapat Kartu Kuning
"Peristiwa yang jarang dan tentunya Indonesia beruntung sekali bisa mendapatkan gerhana matahari total," katanya.
Gerhana matahari hibrida yang terjadi pada 20 April 2023 nanti, adalah gerhana ke-52 dari total 80 gerhana dalam kategori siklus soros 129.
Di Indonesia, gerhana matahari total akan terjadi di Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, Kabupaten Fakfak di Papua Barat, Kabupaten Teluk Wondama di Papua Barat dan di Kabupaten Biak Numfor di Papua.
Baca Juga: Bagikan Momen Buka Puasa Bersama Anak dan Menantu, Sikap Ashanty Jadi Sorotan Netter
Di Jakarta, durasi kontak awal sampai akhir berlangsung selama 2 jam 37 menit. Sementara di Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, durasi gerhana berlangsung selama 2 jam 33 menit.
Premana menerangkan gerhana matahari akan disertai pula oleh peristiwa pasang surut laut maksimum akibat letak matahari, bulan, dan bumi yang praktis segaris.
Selain itu, perilaku makhluk hidup yang berubah seperti hewan malam ikut terpengaruh atau berlaku sebaliknya, makhluk siang seketika bersembunyi karena siang yang cerah mendadak gelap layaknya malam.