GORAJUARA – “Femomena gunung es”, menjadi istilah yang pertama terucap mengawali perbincangan antara Herbeseno Arief dan Rocky Gerung.
Peristiwa yang berawal dari penganiayaan Mario Dandy yang berujung kepada terbongkarnya Skandal Kabinet Sri Mulyani Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Dilansir Gorajuara.com dari YouTube Channel @RockyGerungOfficial2023 pada Selasa,7 Maret 2023. Fenomena gunung es ini masih belum berada pada titik “klimaks”-nya.
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Terbaru dan Terbaik Berjudul 'Hukuman Ngeri Bagi Para Koruptor'
Pasalnya, sebelumnya publik hanya menyoroti bahwa kasus yang berawal dari Rafael Alun Trisambodo (ayah dari Mario Dandy) adalah masalah Ditjen Pajak atau Bea Cukai saja.
Namun setelah diteliti lebih dalam, titik pusat masalah ini sebenarnya berada di Departemen Keuangan yang dipimpin oleh Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia.
“Muncul laporan terbaru yang ditulis oleh Fitra mengenai transparansi anggaran, menjelaskan bagaimana para pejabat di kemenkeu mendapat rangkap jabatan di beberapa komisaris BUMN,” ungkap Arief.
“Dan yang mencengangkan lagi, gajinya gila – gilaan. Dalam setahun 64,3 Miliar dan gaji perbulan 687 juta rupiah,” lanjut Arief.
Adapun Rocky Gerung berpandangan, bahwa persoalan ini merupakan skandal besar, karena menyangkut reputasi sebuah kementerian yang bertugas mengefisienkan anggaran.
“Kita tahu ibu Sri Mulyani dari awal selalu berkoar-koar tentang etika, integritas,” ucap Rocky.
“Ibu Sri Mulyani jadi semacam ‘simbol’ bahwa departemen keuangan itu mau dijadikan semacam surga (Bersih dari korupsi dan segala macam). Sekarang para Iblis itu berkantor di Surga justru!,” tambah Rocky.
Rocky menilai Sri Mulyani kehilangan kapasitas etik untuk menegakkan prinsip-prinsip nilai di departemen yang dia pimpin.
Rocky menghimbau agar Srimulyani meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, karena gagal untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bersih.
