GORAJUARA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat perannya sebagai penyalur kredit yang berorientasi terhadap keberlanjutan (sustainability), di mana mencakup pembiayaan UMKM dan sektor ramah lingkungan di seluruh pelosok negeri.
Hal ini dilakukan di tengah meningkatnya kesadaran global akan pentingnya transisi menuju ekonomi hijau dan inklusif.
Direktur Human Capital & Compliance BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto menjelaskan bahwa prinsip sustainability telah menjadi bagian dari arah strategi jangka panjang BRI dalam membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan serta mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon dan inklusif.
"Setiap kebijakan dan lini bisnis operasional BRI disusun dengan mempertimbangkan keseimbangan antara potensi bisnis, manajemen risiko, serta dampaknya terhadap aspek sosial serta lingkungan," ujar Ahmad.
Terkait kebijakan yang diambil, BRI konsisten menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor yang memberikan manfaat nyata, baik bagi ekonomi rakyat maupun kelestarian bumi.
Pembiayaan yang disalurkan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atau Social Loan menjadi wujud dukungan perbankan terhadap inklusi keuangan, penciptaan lapangan kerja, peningkatan kesejahteraan masyarakat serta penguatan ketahanan ekonomi berbasis kerakyatan.
Di samping itu, BRI menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor yang mendukung transisi menuju ekonomi hijau dan inklusif yang berkontribusi menekan emisi.
Portofolio pembiayaan hijau (green loan) BRI mencakup proyek energi baru terbarukan, transportasi ramah lingkungan, bangunan hijau, produk ramah lingkungan, serta berbagai Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) lainnya yang diidentifikasi berdasarkan POJK No. 51 tahun 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik.
Hingga triwulan II 2025, portofolio sustainable financing BRI mencapai Rp807,8 triliun atau setara dengan 64,01% dari total portofolio pembiayaan.
Lebih rinci, portofolio tersebut terdiri dari social loan yang mencapai Rp715,5 triliun, pembiayaan hijau atau green loan sebesar Rp86,9 triliun serta investasi pada ESG-based corporate bonds senilai Rp5,4 triliun.
Dengan demikian, BRI tidak hanya menciptakan nilai ekonomi dan memberikan dampak finansial kepada nasabah, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.