Di saat yang sama, Pertamina terus menambahkan armada untuk ekspansi bisnis demi menjaga keamanan suplai energi Indonesia dan ekspansi internasional.
Sedangkan dari sektor gas, Pertamina memiliki pipa gas dengan panjang lebih dari 33.000 km yang siap menyediakan energi gas bumi yang ramah lingkungan.
Selain itu, Pertamina juga mengelola lebih dari 820 ribu sambungan jaringan gas (jargas) rumah tangga yang tersebar di 18 provinsi dan 74 kabupaten/kota.
Melalui jargas tersebut, Pertamina berkomitmen memasok gas bumi untuk mendukung program pemerintah, yakni Makan Bergizi Gratis.
Baca Juga: Pramono Anung Menang Satu Putaran di Pilkada Jakarta 2024: Ini Profil Lengkapnya!
Dalam mendukung pemerataan energi, di sektor pemasaran, Pertamina telah memliki infrastruktur energi pendukung.
Melalui infrastruktur pemasaran tersebut, Pertamina berhasil memperluas program BBM 1 Harga hingga ke 559 titik, mengelola 6.703 outlet Pertashop yang menjangkau masyarakat yang jauh dari SPBU, menyediakan LPG dari program One Village One Outlet yang menjangkau 96% desa.
Tidak berhenti di sana, Pertamina juga terus meningkatkan layanan melalui digitalisasi untuk memastikan distribusi energi tepat sasaran.
Baca Juga: Adaptasi Kecerdasan Buatan atau AI, BRI Jelaskan Bukan untuk Gantikan Peran Manusia di Perusahaan
Sejalan dengan upaya transisi energi, Pertamina juga terus mengembangkan energi baru terbarukan.
Dalam hal ini, Pertamina memiliki kapasitas terpasang energi baru terbarukan sebesar 1,877 MW dan produksi Geothermal 4.600 GWh.
Lalu, Pertamina juga menjadi pionir dalam perdagangan karbon di Indonesia dengan pangsa pasar nasional sebesar 95%.
Baca Juga: Erick Thohir Mengucapkan Syukur atas Raihan Tiga Poin di Laga Perdana Piala AFF 2024
Lebih lanjut, Simon mengatakan bahwa energi yang telah disalurkan Pertamina ke seluruh sektor di Indonesia telah berhasil menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional.