Dari awalnya hanya mampu memproduksi 20 butir telur asin per minggu, pada tahun 2019 usahanya mampu menghasilkan hingga 5.000 butir per minggu.
Peningkatan ini tidak lepas dari kerja keras Ainur dalam meningkatkan kualitas produksi dan pemasaran produk.
Dalam mengembangkan usahanya, Ainur mendapatkan pendampingan usaha dari BRI, termasuk bantuan berupa peralatan produksi, pelatihan kewirausahaan dan kesempatan mengikuti pameran.
Untuk pemasaran online, Ainur memanfaatkan platform seperti Localoka yang dikembangkan BRI untuk pelaku usaha dalam memasarkan produknya.
Selain itu, Ainur juga menggunakan marketplace populer lainnya seperti Tokopedia untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Baca Juga: Dituding Manfaatkan Agus Salim Demi Menang Award, Pratiwi Noviyanthi Kasih Balasan Ini: Teh Novi...
Selama menjalani usaha telur asin, pandemi Covid-19 menjadi tantangan besar bagi Ainur.
Pada tahun 2020 silam, pembatasan aktivitas masyarakat sempat membuat distribusi produk telur asin miliknya terhenti.
Namun, dengan kreativitas dan semangat inovasi, Ainur melakukan diversifikasi produk, menciptakan olahan baru seperti kerupuk, makaroni, abon dan sambal telur asin.
Langkah ini tidak hanya berhasil mempertahankan kelangsungan usahanya di tengah pandemi, tetapi juga membuka peluang pasar baru dan meningkatkan daya tarik produknya.
Baca Juga: Jessica Iskandar Melahirkan Anak Ketiga, Dokter Benny Arifin Terharu Karena Teringat Hal Ini
Ainur Rahmatin merupakan salah satu sosok Figur Inspiratif Lokal (FIL) yang dihadirkan BRI untuk memotivasi para pelaku usaha terus bertumbuh dan berkembang.
Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan economic dan social value sebagai bagian mengakselerasi pemulihan ekonomi dengan cara memberdayakan UMKM, khususnya sosok inspiratif.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa FIL merupakan program pemberdayaan sebagai bentuk apresiasi kepada figur inspiratif lokal.