Fokus pada Pengembangan Skill di Bidang Tata Busana
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bandung, Andri Darusman, menyoroti tiga tujuan utama dari pelatihan tata busana ini.
Pertama, pelatihan ini dirancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang mendalam bagi para peserta, khususnya dalam bidang garmen apparel.
Kedua, program ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan yang bisa mereka gunakan baik di sektor formal maupun informal.
Baca Juga: Resmi Jadi Mualaf, Ini Profil dan Biodata Celine Evangelista, Mantan Istri Stefan William
Dan yang ketiga, pelatihan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan skill para pelaku IKM (Industri Kecil Menengah) dan UKM di bawah binaan Dekranasda Kota Bandung.
Andri juga menambahkan bahwa pelatihan ini sejalan dengan visi Kota Bandung untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusianya sebagai kota jasa.
"Dengan peningkatan skill ini, kita berharap SDM di Kota Bandung semakin kompetitif, dan dapat mendukung industri kreatif yang menjadi salah satu tulang punggung ekonomi kota ini," tuturnya.
Pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta yang telah melalui seleksi ketat. Mereka akan menjalani program selama 23 hari dengan kurikulum yang telah dirancang secara komprehensif oleh LPP Ariyanti.
Mulai dari dasar-dasar pembuatan pola kecil, menghitung pola besar, hingga proses menjahit dan produksi, semuanya akan dipelajari secara mendalam.
Pimpinan LPP Ariyanti, Ishviastuti Oskar, menjelaskan bahwa tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk memastikan setiap peserta mampu menghasilkan produk fesyen yang berkualitas dan layak dipasarkan.
"Kami ingin setiap peserta dapat merancang, membuat pola, dan menjahit dengan benar. Ini bukan hanya tentang teori, tetapi juga tentang bagaimana mereka bisa menghasilkan produk yang siap dipamerkan dan digunakan," jelas Ishviastuti.
Ishviastuti juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemkot Bandung yang telah mendukung program ini.