Pemerintah Kota Mataram memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan festival layang-layang ini.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Cahaya Samudera, menyatakan bahwa pemerintah akan mengupayakan agar festival layang-layang ini masuk ke dalam kalender pariwisata daerah.
Dengan demikian, festival ini dapat menjadi panduan bagi para turis yang hendak berkunjung ke Mataram.
Cahaya Samudera juga menekankan bahwa festival layang-layang ini sangat representatif dalam membangkitkan ekonomi masyarakat.
Menurutnya, pariwisata menjadi pemicu yang dapat mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.
Pemerintah Kota Mataram berkomitmen untuk menjadikan kawasan bekas Bandara Selaparang sebagai lokasi olahraga udara yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti paralayang, paramotor, dan tentunya layang-layang.
Cahaya Samudera mengungkapkan bahwa pemerintah akan meneken nota kesepahaman atau MoU dengan PT Angkasa Pura untuk mengelola bekas bandara tersebut sebagai destinasi baru bagi masyarakat dan wisatawan di Mataram.
"Walikota Mataram sudah mengagendakan MoU dengan PT Angkasa Pura untuk mengelola bekas bandara itu. Bekas Bandara Selaparang adalah simbol Kota Mataram yang pernah membesarkan kota ini dan menjadi tempat yang penuh legenda," pungkasnya.
Tidak hanya di Mataram, festival layang-layang juga digelar di berbagai daerah di Indonesia.
Salah satunya adalah Festival Layangan di Pantai Kalianda yang sukses mendongkrak kunjungan wisatawan.
Begitu pula dengan Festival Layangan Internasional di Cirebon yang berhasil mengangkat wisata pesisir daerah tersebut. ***