Pelaksanaan sidang perwalian anak di bawah umur secara terbuka ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia.
Langkah ini diambil untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan yang lebih baik bagi anak-anak yang membutuhkan.
Pemerintah Kota Bandung dan Kejati Jabar berharap inisiatif ini bisa menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa demi kesejahteraan anak-anak di Indonesia.
Selain proses hukum yang dijalankan dengan transparan, acara ini juga ditutup dengan penyerahan sembako secara simbolis oleh Bulog kepada anak-anak yang membutuhkan.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan dukungan langsung kepada masyarakat yang kurang beruntung, khususnya anak-anak.
Masyarakat Kota Bandung menyambut baik pelaksanaan sidang perwalian anak secara terbuka ini.
Banyak yang merasa bahwa langkah ini adalah sebuah inovasi yang sangat diperlukan untuk memastikan anak-anak mendapatkan hak-hak mereka dengan lebih baik.
Salah satu warga, Ibu Rina, menyampaikan apresiasinya, "Ini adalah langkah yang sangat baik. Anak-anak yang tidak memiliki orang tua atau tinggal di panti asuhan membutuhkan perhatian khusus dan kepastian hukum seperti ini."
Tidak hanya masyarakat, kalangan akademisi dan aktivis anak juga memberikan dukungan penuh terhadap acara ini.
Mereka melihat bahwa sidang perwalian anak yang dilakukan secara terbuka bisa menjadi bentuk transparansi dan akuntabilitas pemerintah dalam mengurus masalah hukum perdata anak.
Acara yang diselenggarakan oleh Pemkot Bandung dan Kejati Jabar ini merupakan langkah maju dalam penegakan hukum perdata terkait perwalian anak di Indonesia.
Dengan sidang yang dilakukan secara terbuka dan peluncuran aplikasi "Siwali", diharapkan proses perwalian anak bisa lebih transparan dan efisien.
