GORAJUARA - Tak ada usaha yang berjalan tanpa hambatan, begitulah yang dialami oleh Neneng Kurniasih, seorang penjual kue dan baju di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Di tengah pandemi Covid-19, usaha Neneng sempat terhenti dan mengalami kesulitan.
Namun, berkat program Holding Ultra Mikro dari BRI, Neneng kini berhasil menopang perekonomian keluarganya.
Baca Juga: Halo Wargi Bandung! Akhir Pekan Seru di Pasar Guyub Sasih II Aja, Ada Aneka Kegiatan Menarik Ini Lho
Pada tahun 2012, Neneng memulai usahanya dengan berjualan kue kering secara pre-order.
Berbekal ketekunan, ia berhasil mengumpulkan modal untuk menambah produk dagangannya dengan menjual baju secara kredit.
“Awalnya saya memulai usaha berjualan kue kering pada 2012. Dari usaha jualan kue kering itu, terkumpul modal usaha baru, kemudian saya manfaatkan untuk berjualan baju secara kredit ke orang-orang,” cerita Neneng.
Namun, ketika pandemi melanda, usaha Neneng mengalami penurunan drastis. Minimnya modal membuatnya sulit untuk bangkit kembali.
Beruntung, pada tahun 2021-2022, Neneng diperkenalkan dengan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dari PT PNM oleh temannya.
Program ini memberikan pinjaman modal kepada perempuan prasejahtera pelaku UMKM.
Baca Juga: Pasar Kreatif 2024, Omzet Meningkat di PVJ Mal Bandung, Yuk Intip Produk Kreatifnya!
Neneng mendapatkan pinjaman modal sebesar Rp6 juta dari PNM Mekaar. Modal tersebut ia manfaatkan untuk mengembangkan usaha jualan baju, mengingat persaingan di usaha makanan cukup ketat.
“Modal tersebut saya manfaatkan untuk menjalankan usaha jualan baju, karena pikir saya saat itu makanan sudah banyak pesaingnya,” ungkap Neneng.