GORAJUARA - Festival Asia Afrika akan kembali menghiasi Kota Bandung pada tanggal 6-7 Juli 2024, membawa nuansa kebanggaan dan keceriaan dalam setiap langkahnya.
Acara tahunan yang diprediksi lebih meriah ini mengundang perhatian tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga dari 18 negara yang berpartisipasi aktif dalam perayaan ini.
Sebagai bagian dari sejarah Kota Bandung, festival ini tidak hanya sekadar perayaan kebudayaan, tetapi juga penanda dari perjuangan masa lalu.
Pada tahun 1955, Bandung menjadi saksi penting dalam sejarah konferensi internasional negara-negara Asia dan Afrika yang menandai solidaritas dan perlawanan terhadap kolonialisme.
Dalam konteks modern, festival ini menjadi panggung penting untuk memperingati nilai-nilai tersebut secara meriah dan berkesan.
Menurut Arif, Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung yang juga panitia penyelenggara, persiapan untuk festival tahun ini telah mencapai tahap yang menggembirakan.
Dengan tingkat partisipasi delegasi internasional yang mencapai 18 negara, angka ini mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Antusiasme yang semakin tinggi dari negara-negara peserta menjanjikan acara yang lebih megah dan berwarna.
"Ajang ini bukan hanya sekadar perayaan kebudayaan, tetapi juga momentum bagi Kota Bandung untuk mempromosikan kekayaan pariwisata dan budaya lokalnya," ujar Arif dengan penuh semangat.
Ditinjau dari sisi kebudayaan, Arief Syaifudin, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, menekankan bahwa festival ini akan menjadi panggung bagi beragam potensi pariwisata.
Dengan durasi dua hari, festival ini tidak hanya menampilkan aspek budaya, tetapi juga fesyen dan kuliner khas Kota Bandung yang memikat.
"Tahun ini, kami menghadirkan sesuatu yang lebih dari sekadar pertunjukan biasa. Festival Asia Afrika akan menjadi platform bagi semua yang ingin menikmati dan memahami keanekaragaman budaya yang ditawarkan Kota Bandung," papar Arief.