Seperti banyak pelaku usaha lainnya, pandemi Covid-19 membawa tantangan besar bagi Sirait dan kelompok tani Andaliman.
Pasar yang biasanya ramai menjadi sepi, sementara tanaman mereka sedang dalam masa panen raya.
Banyak Andaliman yang akhirnya mati karena tidak terjual.
Keadaan ini menjadi titik awal kerja sama antara usahanya dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).
BRI hadir memberikan bantuan modal usaha dan kebutuhan produksi seperti angkong, alat pelindung diri (APD), dan bibit Andaliman.
Dukungan ini sangat membantu masyarakat dan pengusaha Andaliman bangkit dari masa sulit.
BRI juga mengajak pengusaha Andaliman untuk ikut serta dalam program Beli Kreatif Danau Toba 2021, serta berbagai acara lainnya di berbagai daerah untuk memperluas pasar dan memperkenalkan produk Andaliman.
Sirait mengungkapkan, "BRI sangat membantu masyarakat. Karena usaha tanpa ada modal, ya repot juga apalagi di masa krisis seperti dahulu. Kami sangat tertolong banyak dalam usaha UMKM ini. Prosesnya juga tidak ribet."
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menyatakan bahwa BRI dan pemerintah berkomitmen untuk mendorong nasabah KUR naik kelas.
Mayoritas KUR BRI disalurkan kepada sektor produksi, mencapai proporsi 55,95%.
Supari menjelaskan bahwa strategi bisnis mikro BRI di tahun 2024 akan fokus pada pemberdayaan dan percepatan graduasi nasabah untuk naik kelas.
"BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi," jelas Supari.