GORAJUARA - Poster All Eyes on Papua meramaikan mediasi sosial, sempat menjadi trending topik di X (Twitter), pada Minggu 2 Juni 2024.
Selain itu nampak juga beberapa video yang bertebaran dan memperlihatkan warga papua yang mengenakan pakaian tradisional mereka.
Mereka datang jauh dari Papua untuk menyuarakan yang terkait dengan kedaan wilayahnya yang kini terusik.
Baca Juga: Mahasiswa Papua Dukung Paslon Prabowo Gibran Menang Pilpres 2024, Ketua APMP Sebut Alasan Ini
Dikutip Gorajuara dari video dan caption yang diunggah akun X @machigyu, pada 31 Mei 2024.
Para warga pendemo yang berasal dari Papua ini berada di depan gedung yang berlatar belakang MA.
Nampak seorang wanita dan seorang laki-laki menyampaikan orasi secara bergiliran, pada intinya isi dari orasinya mengungkapkan tentang tempat mereka yang tergusur.
Pada orasi tersebut disebut bahwa mereka tidak butuh uang karena tanpa uang pun mereka dapat hidup dari alam.
Mereka merasa tersiksa dengan adanya wilayah sawit di tanah adat mereka, mereka hanya ingin menghidupi dirinya, anak-anak, dan keluarga dari alam.
Menurut pendemo wilayah perluasan sawit hanya merusak hutan mereka dan mereka pun menplaknya.
Akun pengunggah video menuliskan caption, para pendemo yang berasal dari masyarakat Awyu Papua, menyampaikan hutan adat tempat mereka tinggal diserobot perusahaan sawit.
Baca Juga: Raja Ampat, Petualangan Ajaib di Surga Papua Barat!
“Masyarakat adat awyu Papua berdemo di depan MA. Mereka menyampaikan hutan adat tempat tinggal mereka diserobot perusahaan sawit,” tulis @machigyu.
Tagar All Eyes on Papua muncul di media sosial tidak lain merupakan bentuk dukungan pada warga adat Papua.
