Banyak dari mereka yang harus mengatur ulang jadwal perjalanan mereka.
Beberapa di antaranya terlihat kecewa dan khawatir, terutama karena mereka harus menunggu lebih lama tanpa kepastian kapan kereta akan beroperasi kembali.
Pihak MRT Jakarta dengan sigap memberikan informasi terkini melalui media sosial dan papan pengumuman di stasiun.
Mereka juga menyediakan bus pengganti untuk mengurangi dampak dari penghentian sementara ini.
Namun, tentu saja, bus pengganti tidak bisa sepenuhnya menggantikan kenyamanan dan kecepatan perjalanan menggunakan MRT.
Setelah insiden terjadi, pihak MRT Jakarta bekerja sama dengan kontraktor dan pihak berwenang untuk segera membersihkan jalur kereta dan memastikan tidak ada lagi halangan atau bahaya yang mengancam.
Proses ini termasuk memindahkan tumpukan besi yang jatuh, memeriksa kondisi kabel listrik, dan memastikan bahwa semua sistem berfungsi dengan baik sebelum MRT bisa beroperasi kembali.
Pihak Hutama Karya, sebagai kontraktor proyek konstruksi, juga turut bertanggung jawab dalam penyelesaian masalah ini.
Mereka berkomitmen untuk melakukan investigasi mendalam guna mengetahui penyebab pasti insiden dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Pihak MRT Jakarta juga meminta maaf dan menjamin akan meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan para penumpang.***