GORAJUARA - Kejadian tragis yang terjadi di Cirebon tahun 2016 lalu, dan menjadi viral lagi di media sosial setelah filmnya tayang di bioskop tanah air.
Seorang remaja bernama Vina menjadi korban pembunuhan sadis oleh geng motor.
Dalam sebuah rekaman audio yang diunggah di akun Instagram @infodepok24jam memperdengarkan percakapan mengejutkan yang mengungkap detil mengerikan dari insiden tersebut.
Baca Juga: Traveling Ariel NOAH Bersama Putri tercinta, Nikmati Waktu Vakum dengan Jelajah Swiss
Pembunuhan ini tidak hanya menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menarik perhatian publik dan ulama, salah satunya Buya Yahya yang memberikan pandangan keagamaan terkait mati syahid.
Dalam rekaman tersebut, terungkap bagaimana Vina tewas, seorang temannya, Eky, yang juga menjadi korban, dia yang berusaha untuk menolong Vina namun malah ikut menjadi korban dari kesadisan para pelaku.
Peristiwa ini menjadi semakin rumit dengan adanya dugaan motif dendam, di mana salah satu teman Eky yang bernama Egi, yang dikabarkan menyukai Vina namun ditolak, diduga terlibat dalam insiden ini.
Buya Yahya, seorang pendakwah terkenal, memberikan pandangannya mengenai kasus ini.
Menurutnya, orang yang menjadi korban pembunuhan, terlebih dalam kondisi yang sangat dizalimi seperti ini, termasuk golongan mati syahid.
Hal ini membawa sedikit penghiburan bagi keluarga yang berduka, meskipun kesedihan tidak dapat dihindarkan.
Buya Yahya menjelaskan bahwa orang yang mati syahid akan memperoleh pahala dan dosanya dihapus, bahkan pahala dari perbuatan zalim pelaku akan ditransfer kepada korban.
Lebih lanjut, Buya Yahya menyampaikan bahwa dalam pandangan agama, penderitaan di dunia ini tidak sebanding dengan keindahan yang akan dirasakan oleh mereka yang mati syahid di akhirat.
Hal ini memberikan kabar gembira bagi keluarga korban, khususnya ibu dari Vina, meski ia juga menyadari bahwa tidak ada orang tua yang ingin anaknya meninggal dalam kondisi tragis.