Kronologi kasus semakin terungkap ketika Bramada menjelaskan bahwa motor yang digadaikan pertama kali senilai Rp 2 juta oleh Adit kepada Rafi.
Namun, Rafi kemudian menggadaikan motor tersebut lagi kepada orang lain dengan nilai yang lebih tinggi, Rp 3 juta.
Ketika Adit mencoba menebus motornya, ia dihadapkan pada permintaan tebusan yang melonjak drastis hingga Rp 9 juta, tanpa kepastian motor akan dikembalikan.
Menyikapi insiden ini, Kapolsek Tanggulangin, Kompol IGP Atma Giri, turun langsung ke lokasi untuk mengkoordinasikan penyelesaian masalah.
Pihak kepolisian juga telah berkomunikasi dengan keluarga Via Vallen, yang diketahui sedang berada di Surabaya.
Sementara itu, sorotan terhadap sosok Rafi semakin memuncak.
Sebagai anak ketiga dari keluarga Via Vallen, Rafi telah beberapa kali mencuri perhatian publik karena kontroversi yang melibatkannya.
Sebelumnya, Rafi terlibat masalah pajak karena tidak membayar pajak atas sepeda motor yang diberikan oleh kakaknya, Via Vallen.
Konflik dengan netizen juga sering dialami Rafi, terutama terkait dugaan memperalat kakaknya untuk kepentingan pribadi.
Kontroversi yang melibatkan Rafi, adik Via Vallen, tidak hanya sekadar masalah pribadi, tetapi juga menciptakan dampak sosial yang cukup signifikan.
Insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat tentang pentingnya kepercayaan dan tanggung jawab dalam setiap transaksi.