GORAJUARA - Jelang Idul Fitri 1445 H atau Lebaran, polisi akan menggelar operasi untuk memberikan rasa nyaman dan aman pada masyarakat. Salah satu fokus pengamanan adalah soal ancaman teroris.
Apalagi isu teroris marak lagi setelah kejadian di Rusia. Dikhawatirkan peristiwa itu dijadikan role model para pelaku di Indonesia.
"Kadangkala memang ada satu kejadian di luar negeri menjadi role model daripada pelaku-pelaku yang ada di Indonesia," kata Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Irjen Pol Verdianto Iskandar Bitticaca.
Untuk itu, kata Verdianto, dalam rangka Operasi Ketupat 2024, Polri akan melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan, seperti Menko Polhukam, guna mencegah aksi terorisme.
Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror maupun Badan Nasional Penanggulangan Terorisme juga ikut melakukan pencegahan dengan monitoring pergerakan kelompok terorisme
"Teman-teman Densus, BNPT, dan semua teman-teman intelijen sudah melakukan langkah-langkah antisipasi dan memonitor semua jaringan-jaringan teroris yang ada di Indonesia," tukanya.
Sebelumnya, Polri juga akan mengamankan ribuan titik saat berlangsungnya Operasi Ketupat 2024. Ribuan titik tersebut antara lain masjid, terminal, pelabuhan, tempat wisata, hingga bandara.
"Polri akan melakukan pengamanan di 68.611 masjid, 1.054 terminal, 792 pelabuhan, 317 bandara, 414 stasiun kereta api, 4.398 pusat perbelanjaan, dan 5.165 objek wisata," ungkap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.
Operasi Ketupat 2024 akan digelar mulai 4-16 April. Hal itu dilakukan untuk menjaga kelancaran arus mudik dan balik pada masa mudik Hari Raya Idul Fitri 1445 H.